Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PALEMBANG – Tim nasional sepak takraw belum bisa beradaptasi lebih awal dengan berlatih di Palembang. Penyebabnya, venue pertandingan ternyata sampai saat ini belum rampung pengerjaannya, meski Asian Games 2018 tinggal sepekan lagi dibuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih utama sepak takraw Indonesia, Asri Syam, mengatakan tetap akan membawa rombongan tim nasional sepak takraw ke Palembang pada Ahad, 12 Agustus 2018, meski pengerjaan venue masih dilakukan. "Kami sudah menghubungi panitia, tapi kabar yang kami dapat seperti itu," kata Asri saat dihubungi kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal Asri berharap timnya bisa menjajal lebih dulu venue takraw di Palembang agar bisa beradaptasi lebih awal dengan atmosfer lapangan daripada negara lain. Dari pencahayaan lampu, kondisi karpet, bola, sampai net. "Ya sebenarnya mumpung jadi tuan rumah," ujar Asri.
Asri berencana tetap membawa anak-anak asuhnya untuk berlatih pada Senin nanti dengan kondisi yang ada. Minimal, menurut dia, para pemain bisa beradaptasi dengan cahaya di stadion Ranau tersebut.
Selama ini, para pemain sepak takraw hanya melakukan adaptasi standar di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka menjajal bola dan net yang diimpor dari Thailand. "Kami sudah latihan terus menggunakan itu dan tak ada masalah," ucap Asri.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi takraw Palembang, memang lapangan belum siap digunakan. Area bangunan yang luasnya mencapai 3.500 meter persegi itu masih dipenuhi para pekerja yang sibuk membawa peralatan dan berupaya memasangnya. Yang terlihat baru tiga karpet lapangan berwarna cokelat yang terbentang.
Adapun barisan kursi berwarna kuning dan merah terlihat sudah terpasang rapi memenuhi stadion berkapasitas 1.200 tempat duduk itu. Sedangkan untuk pencahayaan, para pekerja masih memasang lampu guna meningkatkan cahaya agar lebih terang.
Dalam perhelatan Asian Games 2018 ini, tim sepak takraw Indonesia menurunkan dua tim putri dan empat tim putra. Target yang diusung pun tak tanggung-tanggung: meraih medali emas. Pesaing utama cabang ini adalah tim takraw Thailand yang paling berat, kemudian tim Cina, Myanmar, Korea Selatan, dan Malaysia.
Menurut Asri, para pemain sudah siap mental dan siap bertanding. Timnya juga sudah mengantongi kelebihan dan kelemahan musuh melalui video pertandingan sebelumnya. "Sudah siap bertarung, tinggal adaptasi dengan lokasi."
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia Aswani Rahman juga mendesak panitia supaya lokasi itu segera diselesaikan agar dapat latihan dan meminta doa masyarakat Indonesia agar tim takraw Indonesia menjadi juara.
Aswani mengatakan langkah persiapan menuju emas itu tinggal satu, yakni latihan di lokasi sepak takraw Palembang. "Kami penting duluan ke sana, supaya bisa adaptasi," tuturnya.
Menurut Aswani, peluang terbesar meraih emas datang dari nomor regu putra dan kuadran putra. Untuk mencapai target itu, tim takraw Indonesia selama ini sudah melakukan pemusatan latihan di Thailand dan Sukabumi, Jawa Barat. "Sekarang masih latihan di Stadion Cendrawasih, Cengkareng," katanya. AHMAD SUPARDI | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo