Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Walau Rugi, Galatama Terus

Jayakarta jadi juara kompetisi putaran pertama. sebagian besar anggota galatama akan mengikuti putaran kedua. mungkin bbsa tama, dioper pt. astra international supaya tidak bubar. (or)

8 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANGKA 13 ternyata tak selalu berarti sial, terutama bagi Iswadi Idris, tulang punggung kesebelasan Jayakarta. Dengan kostum bernomor 13, dia mencetak gol tunggal bagi Jayakarta dalam melawan Perkesa 78. Gol kemenangan itu sekaligus memastikan diri mereka di urutan teratas pekan lalu di antara 14 klub anggota Galatama pada kompetisi putaran pertama. Jayakarta tak mengherankan menjadi juara. Di sini berkumpul, selain Iswadi Idris, juga Sofyan Hadi, Andi Lala, Harry Muryanto, Ishak Liza, Sudarno, Anjas Asmara, Aun Harhara, serta nama beken lainnya. Diasuh oleh drs. FH Hutasoit, Jayakarta mengantongi nilai 21 dari 13 kali pertandingan. Tak pernah kalah. Dari 8 kali menang dan 5 kali seri, mereka mencetak 20 gol. Kebobolan cuma 2 kali. Resepnya? "Kekeluargaan," kata Hutasoit. "Bukan duit." Ia menambahkan bahwa honorarium pemain Jayakarta berkisar antara Rp 40.000 sampai Rp 100.000, di bawah skala pembayaran Pardedetex. Di bawah Jayakarta, menyusul kesebelasan Indonesia Muda. Klub ini juga mengumpulkan sejumlah pemain nasional, seperti Hadi Ismanto, Johny Fahamsyah, Dede Sulaiman, dan Suaeb Rizal. Hanya karena kalah melawan Pardedetex, mereka kehilangan peluang untuk menggeser Jayakarta -- padahal gol ratarata mereka lebih baik. IM menang 7 kali dan seri 5 kali. Perbandingan golnya 34-16. "Dalam putaran kedua nanti, IM tak mau kehilangan angka lagi," kata manajer Dimas Wahab. Pardedetex pada mulanya berabe-cuma 3 kali menang dari 8 pertandingan. Setelah mengangkat Kamaruddin Panggabean sebagai manajer tim yang baru menggantikan TD Pardede, hasilnya tak mengecewakan. "Dari 5 pertandingan kami hanya kehilangan 1 point (hasil seri)." ujar Panggabean. Pardedetex pekan lalu menempati urutan ke-5. Tapi jika Arseto menang melawan Tidar Sakti pekan ini, Pardedetex akan tergeser 1 tangga ke bawah dan di bawah Arseto. Cahaya Kita yang di awal kompetisi sempat mengejutkan tergeser ke urutan ke-7. Belakangan ini pimpinannya konflik dengan para pemainnya karena soal upah. Ada 10 pemainnya berhenti dan akan memperkuat klub BPP (Badan Penguasa Pelabuhan) Palembang yang berniat masuk Galatama. Klub yang hampir pasti tak akan mengikuti kompetisi putaran kedua adalah BBSA Tama. Dalam putaran pertama mereka berada di urutan paling bawah. "Resminya, mereka belum bubar," kata jurubicara PSSI, Uteh Riza Yahya. BBSA Tama diwajibkan membayar 'ganti rugi' kepada PSSI sebesar Rp 3 juta jika mengundurkan diri. Josef Lukito, pimpinan BBSA Tama, berharap PT Astra International mau mengambil oper klub ini. "Saya sedang mendekati mereka," kata Lukito. "ila gagal, terpaksa BBSA Tama saya bubarkan. " Dalam putaran pertama ini, Galatama telah menyedot hasil kotor sebesar Rp 126.968.000. Pemasukan terbesar dari pertandingan NIAC Mitra melawan Arseto di Surabaya -- Rp 17 juta. Terkecil dari pertandingan Jaka Utama melawan Tunas Inti di Tanjung Karang -- Rp 798.500. Sudah mungkinkah klub Galatama menggantungkan nasib dari pertandingan? "Saat ini, belum," kata Dimas dari IM. "Mungkin dalam 2 atau 3 tahun lagi." Umumnya klub Galatama masih mengeluarkan biaya terus, belum bisa menutup ongkos. Warna Agung bahkan menghabiskan sampai Rp 5 juta per bulan. Namun Galatama masih tetap punya pamor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus