Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Oh, Alves Sayang

Kemampuan walter miralha alves, pelatih pssi binatama di brazilia, diragukan team pelatih indonesia (sutjipto suntoro, sartono, ipong silalahi & jopie timisela), maulwi saelan membantah hal tersebut. (or)

8 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"SAYA bukan Tuhan " kata Walter Miralha Alves. Namun Wakil Ketua Associacao Brasileira de Treinadores de Futebol (ABTF) ini memastikan bahwa 24 pemain PSSI terpilih yang akan diasuhnya dalam tempo 6 bulan di Brazilia bakal menempati kelas tersendiri sekembalinya nanti. Dikontrak dengan bayaran US$ 6.000 per bulan, Alves memboyong PSSI Binatama ke negerinya akhir Oktober lalu. Dan PSSI yang percaya sekali padanya menyediakan anggaran Rp 200 juta untuk program latihan ini. Tapi baru 3 minggu latihan di Brazilia, PSSI Binatama dilanda keresahan. Tim pelatih Indonesia (Sutjipto Suntoro, Sartono, Ipong Silalahi dan Jopie Timisela) yang juga ikut ke sana mulai meragukan kemampuan Alves. "Kami bukannya tambah pintar, malah kuatir akan bertambah bodoh di Brazilia," kata Sutjipto kepada wartawan KOMPAS, Th. A. Budisusilo. PSSI Binatama, menurut Sutjipto, sejak datang di Brazilia belum pernah mendapatkan gemblengan yang bermutu. "Program latihannya awut-awutan," keluhnya. Maulwi Saelan, yang memimpin proyek latihan itu tiba kembali di Jakarta dan melapor pada pimpinan PSSI pekan lalu. Ia membantah berita tentang kepercayaan dalam tubuh tim. "Ingat, kita baru 3 minggu di Sana. Jadi, terlalu pagi untuk memberikan penilaian buruk terhadap metode latihan dari Alves," demikian Saelan. Kosasih Purwanegara, bekas Ketua Umum PSSI, berpendapat bahwa reaksi negatif timbul disebabkan sebagian di antara mereka membanding dengan cara pembinaan dari Tony Pogaknik dan Wiel Coerver -- keduanya dari Eropa. Dalam kepala mereka sudah tertanam konsep tertentu tentang suatu sistem latihn. "Dihadapkan dengan pola latihan a la Amerika Latin merasa tentu jadi bereaksi dan bersikap kritis," kata Kosasih. Tak sepenuhnya krisis itu timbul karena pola latihan yang berbeda antara gaya Eropa dan Amerika Latin. Para pelatih dan pemain memang meragukan kemampuan Alves sebagai pelatih bermutu. Sartono, asisten pelatih Coervcr untuk tim SEA Games X lah!, sudah bimbang ketika melihat cara Alves memilih dan melatih sejumlah pemain terpanggil di Ragunan, Jakarta. Kemampuan Alves tak sampai seperempat kebolehan Coerver, demikian pernah terdengar komentar Sartono. Alves tak tercantum dalam deretan pelatih top di dunia. Siapakah dia sesungguhnya? Menurut pengakuannya, dia pernah dipakai klub Flamengo, Olaria, Fluminese, dan selalu sebagai back kanan. Sebagai pemain ia mengundurkan diri tahun 1958. Kemudian ia menjadi pelatih. "Saya juga pernah melatih di Spanyol, Italia, Tunisia, Carthago dan New York," katanya. Ia bahkan mengaku pernah melatih perkumpulan tenar Barcelona dari Spanyol. Dalam daftar riwayat hidupnya ia menuliskan angka 26 sebagai nomor registrasinya di ABTF. Tapi Alves 52 tahun, sesungguhnya bukanlah pelatih pertama yang dicalonkan Kedutaan besar Indonesia di Brazilia untuk menangani proyek PSSI Binatama. Ia dikontrak setelah calon utama, Carlos Alberto, mengatakan dirinya sudah terikat dengan klub lain. Alberto ini dikabarkan lebih punya reputasi baik di kalangan dunia sepakbola Brazilia. Bahwa program latihan 6 bulan Alves awut-awutan, tak seluruhnya pula benar. Kepada PSSI, September lalu ia mencantumkan garis besar rencananya yang cukup masuk akal. Antara lain tahap penyesuaian, gemblengan fisik, teknik penguasaan bola, praktek lapangan, latihan bersama dan pertandingan percobaan di Brazilia -- tiap tahap memakan waktu 1 bulan. Dan dalam tempo latihan 3 minggu saja sudah terlihat kemajuan di kalangan pemain PSSI Binatama, "dibandingkan sebelum berangkat dulu," kata Saelan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus