Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Wanita Sehebat Bubka

Yelena Isinbayeva berhasil memecahkan rekor dunia lompat galah untuk ke-15 kali. Dituding mata duitan.

25 Juli 2005 | 00.00 WIB

Wanita Sehebat Bubka
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Embusan angin yang cukup kencang di Stadion Vallehermoso, Ma-drid, Spanyol, membuat Yelena Isin-bayeva terganggu. Rambutnya yang ikal tampak melambai-lam-bai. Berkali-kali wanita 23 tahun ini harus menurunkan galah panjang yang telah diangkatnya. Bulir-bulir keringat me-netes di wajahnya, berkilau diterpa -si-nar matahari siang.

Ketika angin mereda, Yelena segera ber--siap lagi dengan tongkatnya. Berkonsentrasi penuh, mata atlet Rusia ini tajam mengarah ke mistar setinggi 4,95 me--ter. Penonton tegang. Yelena, yang be---berapa menit sebelumnya harus berjuang tiga kali sebelum akhirnya ber-hasil melompati mistar 4,65 meter, sedang diuji lagi. Bila sukses melewati mistar di hadapannya, rekor dunia akan kembali dipecahkannya.

Yelena mulai meloncatkan kaki. La-ri-nya ringan dan lincah. Di bawah mis-tar, galahnya menjejak sempurna, -me--ng---antar tubuhnya melenting ke udara. Se-mua mata di stadion itu terpaku -me--ng----ikuti geraknya. Ternyata dia berhasil me-lewati mistar dengan sempurna. Ha-nya beberapa detik badannya menyungkur di matras, tergopoh dia duduk dan me-ne-ngok mistar yang tetap di tempatnya. Ke-dua tangan-nya serentak terkepal ke udara. Dia menje-rit bahagia. Sorak dan tepuk ta-ngan seolah hen-dak meruntuhkan stadion. Pe-rem-puan itu buru-buru memeluk pela-ti-h-nya, Ev-geny Trofimov, dan me-raih bendera Rusia darinya. Dengan bendera berkibar di tangan, dia berlari menge-lilingi stadion diiringi standing ovation penonton.

Begitulah, lomba atletik Super Grand Prix pada Sabtu dua pekan lalu kembali jadi ajang pembuktian keperkasaan Yelena. Ini merupakan rekor ke-15 yang dia pecahkan dalam dua setengah tahun terakhir. Rekor ke-14 diraih sebelas hari sebelumnya di Lausanne, Swiss, deng-an lompatan 4,93 meter. Wanita yang digelari ”Sergey Bubka yang Memakai Rok” ini kini tanpa tandingan. Dia seolah ha-nya berpacu melawan dirinya sendiri.

Sergey Bubka adalah atlet fenomenal cabang lompat tinggi galah. Pria asal Ukraina yang kini berusia 42 tahun ini telah merebut medali emas Olimpiade dan enam gelar juara dunia. Dia sudah 35 kali memecahkan rekor dunia. Siang itu, di Stadion Vallehermoso, Bubka juga hadir menyaksikan Yelena memecahkan rekor. Setelah sang atlet melampiaskan sukacita keberhasilannya, Bubka datang memberikan selamat dengan pelukan. Yelena dengan girang balas memeluk idolanya. ”Saya selalu ingin jadi legenda seperti dia,” katanya.

Keduanya berbeda generasi. Ketika Bub-ka berhasil melakukan lompatan yang melewati batas psikologis 6 meter pada 1985, Yelena baru berusia tiga tahun. Mula-mula dara kelahiran Volgograd, Rusia, ini lebih tertarik menekuni senam. Tapi pada usia belasan tahun, dengan tinggi badan 1,68 meter, dia me-rasa tak terlalu berbakat sebagai pesenam. Dia kemu-di-an beralih ke atle-tik, dengan spesialisasi lompat galah. Sebuah pi-lihan yang tepat. Ki-ni Yelena yang bertinggi 1,74 meter, dengan berat 65 kilogram, mampu meraih prestasi tertinggi di cabang lompat galah.

Pelatih Evgeny Trofimov menyebut kehebatan Yelena tak lepas dari keung-gul-an genetis. Ayahnya yang berasal dari Dagestan memiliki temperamen tinggi dan daya juang yang hebat. ”Yelena mewarisi sifat itu. Pribadinya mudah mele-dak, tapi ini justru baik untuk olahraga,” katanya. Hal ini juga diakui oleh Ye--lena sendiri. Sejak kecil ayah dan ibu--nya selalu mendorong bekerja keras. ”Ayah-Ibu selalu menekankan, kami tak akan mendapat apa pun dalam kehi-dupan kalau tidak kerja keras dan berdedikasi.”

Itu pula yang jadi modalnya menekuni dunia atletik. Ketika mulai terjun dalam kejuaraan dunia junior pada 1998, Yelena gagal meraih medali. Tapi dua tahun kemudian dia berhasil menebus kegagal-an ini dengan menjadi juara pada ajang yang sama. Di kompetisi senior pun pres-tasi cepat menjulang. Namanya langsung meroket ketika pada 2003 dia mam-pu memecahkan rekor di Gateshead, Ing-gris, dengan lom-patan 4,82 meter. Sejak itu dia tampil dominan. Hanya sekali Yelena kehilangan rekornya, pa-da Juli 2004, dari re-kan sene-ga-ra-nya, Svetlana Feo--fanova. Tapi pada bulan be-rikutnya dia me-rebutnya kemba-li.

Jumlah rekor yang dipecahkan Ye-lena memang mengagumkan. Da--ri 15 kali pemecahan rekor, dia telah menambah tinggi lompatan 12 senti-meter. Jadi rata-rata dia menambah kurang dari satu sentimeter setiap membuat rekor baru. Inilah yang membikin sejumlah media massa Rusia mengkritik-nya. Soalnya, dalam latihan dia ke-rap melompat lebih tinggi dibanding saat melakukan pemecahan rekor.

Mereka menuding Yelena sengaja melakukan pemecahan rekor sesering mung--kin karena alasan uang. Maklum, tiap kali melakukan pemecahan rekor di ke-juaraan resmi Federasi Atletik Dunia (IAAF), Yelena akan mendapat duit US$ 30 ribu (sekitar Rp 294 juta) untuk pemecahan rekor dalam ruangan dan US$ 50 ribu (Rp 490 juta) untuk rekor di luar ruangan.

Reaksi Yelena? ”Uang memang penting dan makin banyak kita miliki makin baik. Tapi bukan itu alasan saya ikut kejuaraan dan mencoba memecahkan rekor,” katanya. Dia mengaku bisa saja melompat lebih tinggi dari rekor-rekor yang dia bukukan. ”Tapi saya memilih melakukannya bertahap. Di situlah justru ketegangannya akan muncul. Lagi pula hal ini ju-ga lebih menarik bagi penonton.”

Kini dia menjadi wanita terkaya di ca--bang atletik. Yelena diprediksi telah me-raih tak kurang dari 500 ribu pound (Rp 8,5 miliar). Itu belum termasuk bonus dari para sponsor. Yelena mengaku le-bih ba-nyak membelanjakan uangnya untuk baju dan mobil baru. ”Saya ini wanita muda, menyukai mobil bagus dan baju indah. Banyak kesena-ngan yang bisa dibeli de-ngan uang, tapi saya tak mau berlebihan dulu. Jet pribadi dan ka-pal pesiar masih bisa menunggu,” kata-nya.

Berkat medali emas yang diraihnya dalam Olim-piade Athena tahun lalu, dia men-dapat sebuah mobil Skoda dan apartemen tiga ka-mar di kota kelahirannya, yang kini ditinggalinya bersama ibu dan saudaranya. Hari-hari luangnya dia habiskan di apartemen, membantu ibunya memasak. Yelena menyukai kegiatan ini. Dia bahkan berangan-angan membuka sebuah restoran setelah pensiun dari dunia atletik.

Impian itu tampaknya tak akan segera terwujud. Usianya masih muda dan dia pun masih menggenggam ambisi besar: melompat melewati ketinggian 5 meter. ”Ketinggian 5 meter adalah seperti 6 me-ter dalam lompat galah putra. Siapa yang berhasil melewa-tinya akan menjadi legenda,” kata Yelena.

Dia yakin bisa segera melampaui ketinggian itu tahun ini juga. Tapi Yelena tak menjelaskan, diangsur per sentimeter atau dicapai dalam sekali lom-patan. Yang jelas, ”Dalam la-tihan saya sudah berhasil melakukannya. Hanya tinggal menunggu waktu untuk melakukannya dalam kompetisi resmi,” ujarnya.

Nurdin Saleh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus