Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Avanza adalah salah satu mobil terlaris yang diproduksi PT Toyota Astra Motor di industri otomotif Indonesia. Dengan status tersebut, apakah Toyota akan meluncurkan mobil listrik Avanza di era elektrifikasi ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy Suwandy mencoba menanggapi pertanyaan tersebut saat hadir di sela-sela acara test drive All New Agya GR Sport di Pulau Bali. Dirinya mengatakan bahwa Toyota belum mengambil langkah cepat untuk menghadirkan mobil listrik Avanza dalam waktu dekat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terlalu cepat kalau kita ke langsung loncat ke situ ya. Pokoknya kita pasti akan mengisi segmen-segmen yang memang saya rasa untuk memberikan volume elektrifikasi yang lebih lengkap,” kata dia saat ditemui di Garuda Wisnu Kencana, Bali.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa elektrifikasi tidak selalu tentang BEV (Battery Electric Vehicle) atau mobil listrik. Menurut dia, mobil hybrid juga termasuk ke dalam kategori kendaraan elektrifikasi.
“Tujuan elektrifikasi apa si? Satu, adalah mengurangi masalah karbon, saya rasa tidak cuma BEV ya, tapi hybrid setengah dari karbonnya bisa dikurangi. Itu bisa berkontribusi juga dengan volume yang besar,” jelas dia.
Anton mengatakan bahwa Toyota Indonesia akan lebih dulu menambah jajaran mobil hybrid, ketimbang meluncurkan mobil listrik sejuta umat di pasar otomotif Tanah Air. Keputusan itu diambil setelah mengavaluasi penjualan mobil listrik pada tahun lalu.
“Kalau kita menjual BEV, contohnya tahun lalu saja BEV tak sampai satu persen. Kecil sekali. Anggaplah tahun ini kita tingkatkan 2-3 persen. Tapi kalau dengan hybrid, penjualannya bisa sampai 10-20 persen, bahkan kita bercita-cita komposisinya di atas itu,” ujar dia.
“Jadi kontribusi hybrid bisa betambah. Mudah-mudahan dengan Innova Hybrid, dan nanti akan ada model lain juga, bisa menambah volume elektrifikasi,” tambah Anton.
Menurut Anton, mobil hybrid juga bisa membantu industri baterai dalam negeri. “Hybrid kan butuh baterai juga, walaupun baterainya kecil,” tutup dia.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto