Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

otomotif

Baterai Hyundai Ioniq 5 Nol Persen, Langsung Mati atau Masih Bisa Jalan?

Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan mengatakan bahwa jika mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 dalam kondisi baterai nol persen, mobil tersebut tidak akan langsung mati tetapi masih dapat berjalanan hingga beberapa kilometer.

5 Oktober 2023 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan mengatakan, jika mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 dalam kondisi baterai nol persen, mobil tidak akan langsung mati tetapi masih dapat berjalanan hingga beberapa kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk Ioniq 5 dan Ioniq 6 ketika baterai sudah nol persen masih bisa berjalan tiga hingga delapan kilometer. Jadi, ketika benar-benar (baterai) nol persen, itu bukan serta merta fungsi mobil langsung mati secara menyeluruh, masih memungkinkan untuk berjalan sebelum akhirnya mati total," kata Bonar saat ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati demikian, jarak tempuh setelah baterai nol persen itu akan berbeda-beda setiap mobilnya karena dipengaruhi beberapa faktor seperti gaya berkendara, kondisi trek, dan juga kondisi lingkungan sekitar.

"Untuk Ioniq 5 tipe Standard Range dan Long Range, serta Ioniq 6, kurang lebih sama jaraknya, 3-8 kilometer (kondisi baterai nol)," ujar Bonar.

Kendati demikian, Bonar menyarankan agar mobil listrik tidak digunakan hingga kondisi baterai nol. Sebab, kebiasaan tersebut hanya akan membuat usia pakai baterai berkurang hingga berpotensi menurunkan kualitasnya.

"Baterai itu tidak suka di-deep charge. Jika itu dilakukan terus-menerus setiap saat, ada potensi umur pakai baterainya bisa berkurang, dibandingkan dengan pemilik yang men-charge-nya di atas 10 persen. Pengecasan kita selalu sarankan paling tidak dilakukan saat baterai kondisi 10 persen ke atas," kata Bonar menjelaskan.

Selain itu, menurut Bonar, apabila pengecasan dilakukan mengguanakan fast charging atau arus DC, direkomendasikan hanya diisi sampai 80 persen. Sementara jika menggunakan charger standar atau arus AC, boleh mengisi hingga 100 persen atau hingga terisi penuh.

"Arus DC ini biasanya besar sekali (dayanya), itu bisa membuat suhu internal baterai naik cukup drastis. Sementara kalau AC itu enggak masalah kalau diteruskan sampai 100 persen, tapi tentunya pengecasan jadi lebih lama," ujarnya.

Untuk diketahui, Ioniq 5 saat ini dibekali dua opsi baterai yang berbeda, yakni 58 kWh untuk tipe Standard Range yang mampu menempuh jarak maksimal 384 kilometer dalam sekali pengisian daya. Sementara itu, untuk tipe Long Range menggunakan baterai 72,6 kWh yang bisa menempuh jarak 481 km.

Sementera untuk Hyundai Ioniq 6 dibekali baterai berkapasitas 77,4 kWh yang mampu menempuh jarak maksimal 519 kilometer dalam sekali pengisian daya. 

Untuk pengisian dayanya, menggunakan ultra fast charger berkapasitas 350 kW membutuhkan waktu 18 menit dari 10 persen hingga 80 persen. Kemudian dengan charger DC fast charging berdaya 50 kW membutuhkan waktu 73 menit, serta dengan charger AC standar charging berdaya 7 kW dibutuhkan waktu 12 jam dari 0 persen hingga 100 persen.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus