Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor

Fresindo Kenalkan Motor Listrik Lincah, Dibekali Baterai Canggih

Motor listrik Lincah diklaim menggunakan baterai lithium fospat (LiFePO4) 72 volt 28 AH (2016 WH), generasi anyar lithium yang lebih hemat.

31 Januari 2019 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sepeda motor listrik Lincah (ANTARA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Fresindo (Lincah Group) memperkenalkan unit sepeda motor listrik bernama Lincah yang akan menggunakan dua baterai secara bergantian guna mencegah panas.

Sepeda motor bermodel skuter yang diperkenalkan dalam acara Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia di BSD City, Tangerang, Rabu, 30 Januari 2019, diklaim akan lebih tahan lama karena mampu menghindari "overheat" yang menjadi tantangan terbesar produsen kendaraan listrik di negara tropis seperti Indonesia.

"Motor ini menggunakan dua baterai yang akan bekerja secara bergantian. Jika yang satu panas, maka baterai lainnya akan mengambil alih," kata Kepala Engineering Lincah Group, Kristian Sutikno, dalam acara itu.

Baca: Ini Syarat Indonesia Agar Bisa Bersaing Soal Mobil Listrik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kristian menjelaskan baterai-baterai yang diproduksi di luar negeri, umumnya diperuntukkan untuk kendaraan dengan situasi lalu lintas empat cuaca yang tidak terlalu panas.

Sedangkan di Indonesia dengan dua cuaca kemarau dan hujan, kata dia, baterai jenis itu belum teruji daya tahannya.

"Kami menggunakan dua baterai. Saat satu baterai digunakan maka satu yang lainnya akan diistirahatkan atau didinginkan," katanya.

Ia mengklaim baterai yang akan digunakan adalah tipe lithium fospat (LiFePO4) 72 volt 28 AH (2016 WH), generasi anyar baterai lithium yang lebih hemat dan bertenaga dibandingkan model lithium biasa.

Baca: Sepeda Listrik Novus Ini Bisa Ngebut, Top Speed Nyaris 100 KPJ

Kristian menjelaskan, motor listrik Lincah telah menggunakan 60 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN) meliputi desain, motor listrik, baterai, dan kontroler. Model ini sudah dirakit di Pusat Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur.

Adapun beberapa parts yang masih impor adalah shock absorber, panel display, dan beberapa komponen lainnya.

Sepeda motor listrik ini diharapkan bisa diproduksi sebanyak 10ribu unit dalam setahun, kendati hal itu tergantung minat pasar terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.

Lincah yang telah dikembangkan sejak dua tahun lalu itu akan menjadi penantang sepeda motor listrik Gesits.

Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus