Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - General Motors (GM) yang menangani penjualan Chevrolet di Indonesia mengumumkan akan hengkang dari Indonesia pada April 2020. Lantas apa tanggapan dari para konsumen Chevrolet di Indonesia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pengguna Chevrolet Spin asal Bogor, Farhan Kamal, mengatakan bahwa dirinya cukup menyayangkan keputusan yang diambil oleh GM. Karena pada dasarnya, menurut Farhan, dari segi kuaitas produk dan harga, Chevrolet dapat bersaing dengan para kompetitornya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yang mungkin membuat khawatir dengan hengkangnya GM adalah adanya dampak kenaikan harga suku cadang, lalu terkait harga jual (mobil) yang pasti akan anjlok dan lain sebagainya.
"Sejauh ini saya pakai Chevrolet itu karena suka dengan kenyamanan dan harga yang lumayan bersaing kalau untuk Spin dengan mobil Jepang lainnya. Dari segi design juga long last, soal berita ini tentunya jadi agak khawatir karena terjun bebas nanti harga jualnya, juga spare partnya makin mahal, mudah-mudahan sih disediain sparepartnya sama GM jadi nggak ribet, paling enggak saat nyari spare part," ujar Farhan saat dihubungi Tempo, Rabu 29 Oktober 2019.
Hal serupa juga diungkapkan Syafriza kholilullah. Pengguna Chevrolet Trax asal Jakarta ini mengkhawatirkan layanan purnajual jual saat GM sudah benar-benar hengkang. Bukan hanya takut sulit untuk melakukak servis, namun Syafriza juga khawatir harga suku cadangnya naik.
Meski begitu ia mengatakan alasan GM hengkang karena kurang dilirik konsumen dan akan fokus jualan pada wilayah atu negara yang dikuasainya sudah tepat.
"Ya mudah-mudahan layanan aftersales Chevrolet nggak ribet nantinya, terus harga sparepartnya nggak melonjak harganya," ujjar dia.