Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Hyundai Minta Insentif Mobil Listrik CKD dan CBU Dibedakan

COO PT Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto berharap adanya perbedaan besaran insentif antara mobil listrik CKD dan CBU.

23 November 2023 | 08.59 WIB

Hyundai Logo (REUTERS/Lee Jae-Won)
Perbesar
Hyundai Logo (REUTERS/Lee Jae-Won)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus berupaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Setelah memberlakukan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1 persen, kali ini pemerintah juga memberikan pembebasan pajak pada impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menanggapi hal tersebut, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto berharap adanya perbedaan besaran insentif antara mobil listrik CBU dan CKD (Completely Knock Down).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami yang sudah berinvestasi di Indonesia harapanya ada perbedaan skema insentif antara CKD dengan CBU atau impor, karena ini akan memengaruhi cadangan devisa nantinya," ucap dia dalam acara Tempo Energy Day, Selasa, 21 November 2023.

Selain itu, Soerjo berharap pemerintah juga memberikan insentif mobil listrik yang lebih. Dengan kata lain, besaran subsidinya akan lebih besar untuk kendaraan full listrik dibandingkan dengan kendaraan hybrid.

"Kita juga meminta adanya perbedaan antara mobil-mobil yang sudah zero karbon, yang seharusnya mendapatkan insentif lebih besar dibandingkan kendaraan-kendaraan yang sifatnya mereduksi atau mengurangi ketergantungan dari bahan bakar fosil (hybrid)," sambung dia.

Diketahui, Hyundai saat ini belum memasarkan mobil hybrid di pasar otomotif Indonesia. Soerjo menjelaskan bahwa pihaknya akan lebih berfokus pada model listrik.

"Sekarang Hyundai bermain di dua model, yang pertama adalah ICE, kemudian kendaraan full listrik. Sedangkan saat ini kita belum memiliki opsi untuk hybrid dan rasanya kami akan terus fokus ke kendaraan listrik, Pasalnya itu yang paling berkontribusi positif untuk mengurangi ketergantuangan BBM," jelas dia.

Hyundai memiliki dua model mobil listrik yang bermain di segmen premium, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6. Rencanya merek asal Korea Selatan itu bakal menambah model terbarunya di pasar otomotif Indonesia.

"Kami juga punya kesempatan memenuhi kebutuhan lokal masyarakat Indonesia yang sangat familiar dengan 7-seater atau MPV, berarti kami juga akan masuk di segmen itu," tutup Soerjo.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus