Inilah Motor yang Menjadi Dasar Desain Yamaha E-Vino

TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) resmi memperkenalkan sepeda motor listrik Yamaha e-Vino pada Rabu 1 November 2017. Hal ini merupakan persiapan Yamaha menyongsong era motor listrik. "YIMM sebagai anak perusahaan Yamaha Motor Company sedang giat melakukan studi pasar motor listrik di Indonesia," kata Minoru Morimoto, Presiden Direktur YIMM, di Elite Club Epicentrum, Jakarta, saat itu.

Baca: Di Jepang, Yamaha E Vino Dijual dengan Harga Rp 26 Juta

Yamaha e-Vino menggunakan desain bodi dari Vino 50. Generasi pertama Vino ini menggunakan mesin 2-tak yang berasap knalpotnya dijual mulai tahun 2002 - 2005. Namun setelah itu, Yamaha Vino 50 dibangun dengan mesin 4-tak yang lebih ramah lingkungan. Generasi kedua ini menggunakan kode model XC50. Pada 2007, mesin ini mendapat pembaruan dengan menggunakan injeksi bahan bakar yang tetap dijual pada tahun 2018.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) meluncurkan sepeda motor listrik Yamaha E Vino di Jakarta, 1 November 2017. TEMPO/Grandy Aji

Yamaha Vino 50 menggunakan mesin 49 cc pendinginan udara dengan menganut langkah 38 mm x stroke 43,6 mm. Perbandingan kompresi 12 : 1. Mesin 50 cc ini cukup handal karena menggunakan tiga katup. Dalam sejumlah uji coba, Yamaha Vino 50 mampu melaju hingga 69 kilometer per jam. Namun, mesin 4-tak membutuhkan waktu lebih lama meraih kecepatan dibandingkan mesin 2-tak.

Baca: Sekali Isi, Baterai Yamaha E Vino Bisa Melaju Sejauh 35 Kilometer

Sedangkan sasisnya menggunakan model serupa dengan motor matik yang beredar di Indonesia. Soal suspensi, Yamaha Vino 50 sama dengan Yamaha e-Vino menggunakan teleskopik pada bagian depan dan suspensi tunggal pada bagian belakang. Motor ini menggunakan ban depan dan belakang yang sama 90/90 dengan diameter 10 inchi. Sedangkan pengereman dikawal sistem drum pada depan dan belakang. Di luar negeri, Yamaha Vino 50 dijual US$2.299 atau sekitar Rp 31 juta.

YAMAHAMOTORSPORT.COM