Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertalite dan pertamax saat ini jadi bahan bakar minyak (BBM) paling banyak digunakan pengguna motor maupun mobil di Indonesia. Namun tak jarang ditemukan pengguna motor yang juga memakai BBM dari SPBU swasta karena alesan males mengantre.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun pemilik kendaraan harus sadar bahwa mencampur berbagai jenis BBM cukup berbahaya. Tentu saja mesin yang akan menjadi faktor paling berdampak jika terus melakukan kebiasaan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Wahana Honda, berikut bahaya mencampur BBM pada kendaraan.
1. Mesin ngelitik
Bahaya pertama yang dapat dirasakan ketika mencampur-campur BBM yakni mesin kendaraan menjadi knocking alias ngelitik. Kondisi seperti ini terjadi pada mesin mesin motor maupun mobil
Hal ini disebabkan bahwa mencampur kedua bahan bakar akan membuat kinerja pembakaran menjadi tidak sempurna. Itulah yang menyebabkan mesin kendaraan menjadi ngelitik.
2. Tarikan berat
Bahaya kedua yakni akselerasi motor maupun mobil menjadi berat. Itu bisa terjadi karena senyawa kedua bahan bakar tidak bisa melebur dengan sempurna.
Terjadinya perbedaan oktan yang menjadi sumber utama penyebab tarikan menjadi berat selama berjalannya waktu.
3. Sensor check engine menyala
Bahaya yang paling ditakuti oleh pengguna maupun memilik motor apabila sensor check engine menyala. Kondisi itu merupakan tanda bahwa terdapat hal yang tidak beres pada mesin kendaraan.
Umumnya juga bisa terjadi pada pengisian bahan bakar yang sembrono dengan mencampur 2 jenis. Akibatnya sensor dalam bahan bakar akan menyala dan mendeteksi secara otomatis bahwa terjadi pasokan bahan bakar yang bukan peruntukannya.
4. Performa menurun
Tanpa disadari bahwa selama menerapkan pola buruk mencampur jenis BBM, maka yang terjadi performa kendaran bisa menjadi menurun.
Hal ini terjadi karena bahan bakar yang tidak melebur dengan baik akan meninggalkan residu yang dapat memunculkan kerak. Kondisi itu yang dapat menyebabkan performa mesin menjadi menurun.
Pilihan Editor: Suzuki Klaim Mobilnya Sudah Bisa Menggunakan BBM Bioetanol sejak 2018
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto