Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Kenali 4 Bahaya Mencampur BBM untuk Mesin Motor

Salah satu dampak dari mencampur BBM dapat membuat mesin motor mengalami knocking atau ngelitik. Performa juga menurun.

23 Juli 2023 | 12.00 WIB

Pemudik motor di SPBU Pertamina Patrol, Indramayu, pada H-2 Lebaran, Kamis, 20 April 2023 pukul 13.00. TEMPO/ EDDY KURNIAWAN
Perbesar
Pemudik motor di SPBU Pertamina Patrol, Indramayu, pada H-2 Lebaran, Kamis, 20 April 2023 pukul 13.00. TEMPO/ EDDY KURNIAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pertalite dan pertamax saat ini jadi bahan bakar minyak (BBM) paling banyak digunakan pengguna motor maupun mobil di Indonesia. Namun tak jarang ditemukan pengguna motor yang juga memakai BBM dari SPBU swasta karena alesan males mengantre.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun pemilik kendaraan harus sadar bahwa mencampur berbagai jenis BBM cukup berbahaya. Tentu saja mesin yang akan menjadi faktor paling berdampak jika terus melakukan kebiasaan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Wahana Honda, berikut bahaya mencampur BBM pada kendaraan.

1. Mesin ngelitik

Bahaya pertama yang dapat dirasakan ketika mencampur-campur BBM yakni mesin kendaraan menjadi knocking alias ngelitik. Kondisi seperti ini terjadi pada mesin mesin motor maupun mobil

Hal ini disebabkan bahwa mencampur kedua bahan bakar akan membuat kinerja pembakaran menjadi tidak sempurna. Itulah yang menyebabkan mesin kendaraan menjadi ngelitik.

2. Tarikan berat

Bahaya kedua yakni akselerasi motor maupun mobil menjadi berat. Itu bisa terjadi karena senyawa kedua bahan bakar tidak bisa melebur dengan sempurna.

Terjadinya perbedaan oktan yang menjadi sumber utama penyebab tarikan menjadi berat selama berjalannya waktu.

3. Sensor check engine menyala

Bahaya yang paling ditakuti oleh pengguna maupun memilik motor apabila sensor check engine menyala. Kondisi itu merupakan tanda bahwa terdapat hal yang tidak beres pada mesin kendaraan.

Umumnya juga bisa terjadi pada pengisian bahan bakar yang sembrono dengan mencampur 2 jenis. Akibatnya sensor dalam bahan bakar akan menyala dan mendeteksi secara otomatis bahwa terjadi pasokan bahan bakar yang bukan peruntukannya.

4. Performa menurun

Tanpa disadari bahwa selama menerapkan pola buruk mencampur jenis BBM, maka yang terjadi performa kendaran bisa menjadi menurun.

Hal ini terjadi karena bahan bakar yang tidak melebur dengan baik akan meninggalkan residu yang dapat memunculkan kerak. Kondisi itu yang dapat menyebabkan performa mesin menjadi menurun.

Pilihan Editor: Suzuki Klaim Mobilnya Sudah Bisa Menggunakan BBM Bioetanol sejak 2018

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus