Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil Jepang, Nissan, dikabarkan akan menyuntik mati mobil listrik tenaga baterai pertamanya, Nissan Leaf EV. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Nissan akan meluncurkan mobil model baru untuk menggantikan Nissan Leaf.
Belum diketahui apakah akan mobil listrik baru Nissan itu akan mengusung nama Leaf atau nama baru.
Nissan Leaf EV pertama kali diperkenalkan pada 2010. Saat itu, mobil ini pertama kali mobil listrik baterai dengan harga terjangkau dan dipasarkan secara massal. Melansir laman Hindustan Times hari ini, Senin, 18 Juli 2022, penghentian produksi Nissan Leaf EV disebabkan Nissan perlu mengalihkan fokus mobil listrik ke model lain, misalnya Ariya.
Mobil listrik baterai Nissan cukup tertinggal jauh dibandingkan sejumlah kompetitornya. Saat ini banyak mobil listrik yang menawarkan daya jangkau jauh, sedangkan Nissan masih menawarkan daya jangkau 117 km sekali isi daya.
Nissan belakangan mengembangkan mobil baru model SUV yang disebut Chill-Out, yang mungkin saja bakal jadi pengganti Nissan Leaf.
Alasan lain Nissan Leaf disuntik mati atau discontinue karena performa penjualannya terus anjil. Pada 2021, penjualan mobil listrik baterai Nissan Leaf 14.239 unit. Hingga Juni 2022, penjualannya melorot 50 persen menjadi 7.500 unit.
Total penjualan mobil listrik baterai Nissan Leaf sejak pertama diluncurkan hanya 175.000 unit secara global. Di Indonesia, All New Nissan Leaf diluncurkan pada 2021 dengan harga saat ini Rp 728 juta.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES
Baca: Spesifikasi Lengkap Mobil Listrik Nissan Leaf
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini