Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina telah mengeluarkan peraturan untuk memperkuat integrasi kendaraan energi baru dengan jaringan listrik. Hal tersebut dilakukan karena permintaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Tiongkok terus mengalami peningkatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Reuters hari ini, Rabu, 5 Januari 2024, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok mengungkapkan akan menciptakan standar teknis awal yang mengatur integrasi kendaraan energi baru ke dalam jaringan listrik pada 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendaraan ramah lingkungan ini akan menjadi bagian penting dari sistem penyimpanan energi negara pada 2030. Dengan melonjaknya popularitas kendaraan listrik, Pemerintah Cina dan sejumlah pemangku kepentingan sedang mencari solusi untuk mencegah masalah kewalahan jaringan listrik .
Pengisian daya di luar jam sibuk serta pengisian daya kendaraan ke jaringan telah dipandang sebagai solusi potensial. Cina tengah berupaya menggunakan strategi tersebut untuk mengelola permintaan listrik melalui integrasi kendaraan listrik ke dalam sistem tenaga listrik.
Pada 2025, National Development and Reform Commission (NDRC) akan menyiapkan lebih dari 50 program percontohan di wilayah dengan kondisi integrasi kendaraan-jaringan yang sudah relatif matang. Wilayah itu termasuk Delta Sungai Yangtze, Delta Sungai Pearl, Beijing, Sichuan, dan Chongqing.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto