Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil listrik global sedang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Hasil tersebut membuat produsen mobil khawatir dengan industri kendaraan listrik yang diprediksi menjadi masa depan otomotif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip Reuters, Rabu, 27 Desember 2023 produsen mobil seperti Tesla, Volkswagen, dan Mercedes-Benz mengaku khawatir terhadap tingkat suku bunga yang tinggi dan dinamika pasar tak kunjung naik. Mereka pesimistis jumlah calon pembeli akan bertambah banyak di tahun-tahun berikutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masalah utamanya merupakan ketidakpastian. Banyak yang beranggapan bahwa teknologi akan meningkat dan lebih memilih menunggu tiga tahun untuk model berikutnya daripada membeli kendaraan sekarang yang akan cepat kehilangan nilainya," kata Thomas Niedermayer, salah seorang pemilik dealer di Jerman.
Tesla bahkan kini harus mengobral harga jual mobil listriknya. Perusahaan milik Elon Musk tersebut mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis, bahkan pangsa Tesla turun di bawah 60 persen untuk pertama kalinya. Hal ini tentu disebabkan kondisi pasar yang sedang lesu.
"Dalam hal penjualan kendaraan listrik, pasar kemungkinan sedang menuju ke dalam palung kekecewaan di mana kolaborasi dari banyak pihak akan diperlukan untuk mendorongnya. Membangun kendaraan listrik adalah satu hal, dan banyak orang di industri ini yang telah membuktikan keahliannya dalam bidang tersebut. Menjual kendaraan listrik adalah sesuatu yang berbeda," tulis cermat Cox Automotive dalam rilisnya, dikutip USAToday.
Di sisi lain, produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford, juga berencana memangkas produksi baterai mereka di pabrik Michigan karena menurunnya permintaan kendaraan listrik. Awalnya, Ford berniat memproduksi baterai sebesar 35 gigawatt jam, namun sekarang mereka menurunkan kapasitas produksinya menjadi 20 gigawatt jam.
Perubahan ekonomi diprediksi dapat membuat pembeli lebih hemat, dan hasilnya, harga rata-rata kendaraan listrik turun lebih dari 17 persen tahun ini, seperti yang dilaporkan oleh Businessinsider. Mobilnya berlebih, namun permintaannya sedikit.
Sementara itu, untuk pasar otomotif di Indonesia, penjualan mobil listrik mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Tahun ini, penjualan mobil listrik tercatat sebanyak 13 ribuan unit sampai dengan November 2023. Padahal, tahun lalu sampai Desember saja penjualan mobil listrik hanya mencapai 10 ribuan unit.
Meski begitu, jumlah kendaraan listrik di Tanah Air masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan total penjualan kendaraan yang mencapai 900 ribuan unit sampai November 2023.
Pilihan Editor: 15 Juta Kendaraan Listrik Ditargetkan Beroperasi pada 2030
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto