Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dini Hanggandari berbicara nasib dari mesin motor bahan bakar fosil dalam proses konversi motor listrik. Menurut Dini, proses pasca konversi menjadi tanggung jawab Kemenperin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sepeda motor yang dikonversi Kementerian ESDM, blok mesin fosilnya kami terima untuk dilebur," katanya, dikutip dari Tempo.co hari ini, Kamis, 23 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses peleburan ini bertujuan mencegah blok mesin motor fosil digunakan kembali untuk membuat motor berbahan bakar minyak. "Kalau begitu kan jadi percuma konversinya," ujar Dini.
Tahun ini, pemerintah menargetkan ada 50.000 unit motor yang mengikuti program konversi. Pemerintah juga telah menaikkan insentif motor listrik konversi dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta untuk mempercepat targetnya.
"Sudah, Rp 10 juta yang diputuskan yang dikonversi, mulai sekarang sudah berjalan," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM), Arifin Tasrif.
Program motor listrik konversi disebut dapat meningkatkan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton, serta pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter. Hal ini bisa secara langsung menghemat devisa negara sekitar USD 10 juta atau setara Rp 155 miliar.
DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: CR-V RS e:HEV Dipajang, Simak Promo Honda di GIIAS Bandung 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto