Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor

Tips Merawat Suspensi Motor Agar Awet, Lakukan 5 Hal ini

Sebaiknya, cuci sepeda motor secara berkala dan bersihkan area suspensi atau shockbreaker dengan seksama. Yamaha punya tipsnya.

15 April 2022 | 09.00 WIB

ilustrasi shockbreaker sepeda motor. TEMPO/Wawan Priyanto
Perbesar
ilustrasi shockbreaker sepeda motor. TEMPO/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Suspensi atau shockbreaker alias peredam kejut menjadi salah satu perangkat yang penting pada sepeda motor.

Tentunya harus dilakukan perawatan secara rutin agar tetap awet dan nyaman saat digunakan.

”Suspensi memiliki peran penting agar sepeda motor tidak menerima terlalu banyak beban akibat goncangan yang terjadi," kata Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu) Muslian dalam siaran pers yang dikutip hari ini, Jumat, 15 April 2022.

Menurut dia, mengingat pentingnya peran suspensi sepeda motor, Yamaha memberikan beberapa tips merawat suspensi motor agar awet:

1. Jaga kebersihan suspensi
Kotoran yang menempel di area kerja suspensi atau shockbreaker jika tidak dibersihkan akan membuat lecet inner tube atau batang suspensi. Komponen yang lecet akan menyebabkan suspensi motor bocor sehingga menurunkan kualitas kerjanya.

Sebaiknya, cuci motor secara berkala dan bersihkan area suspensi dengan seksama. Jika kehujanan segera bilas atau cuci motor. Pastikan juga area shockbreaker motor aman. Sifat korosi pada air hujan juga bisa merusak suspensi secara perlahan.

2. Hindari rute jalan yang rusak
Pengguna motor jangan ngebut saat terpaksa melewati jalan rusak atau berlubang. Jalan yang tidak rata atau berbatu bisa memberikan beban tambahan bagi suspensi. Terlalu sering melewati jalan seperti ini tentu saja akan mengurangi usia suspensi.

Ketika terpaksa melewati jalan yang tidak rata, pengguna motor harus ekstra hati-hati dan tidak ngebut agar dapat membantu meringankan kerja suspensi. Ngebut di jalanan berbatu sangat berisiko, bisa membuat suspensi bocor karena goncangan tanpa jeda.

Jangan lupa berhati-hati dan menghidari batu atau obyek yang terlalu besar untuk dilewati sepeda motor.

3. Tidak membawa beban yang terlalu berat
Sepeda motor memiliki batas maksimal beban yang diizinkan sesuai dengan buku petunjuk pemilik. Jika terpaksa membawa beban berlebih, maka performa motor Anda tentu saja akan berkurang secara signifikan.

Salah satu fungsi yang terganggu akibat bawaan beban yang terlalu berat adalah fungsi suspensi. Suspensi akan bekerja ekstra keras saat beban yang dibawa melebihi kapasitas maksimal

4. Tidak memasang aksesoris atau memodifikasi suspensi
Aksesoris yang umum dipasang pada suspensi motor biasa disebut anting. Pemasangan anting ini membuat bagian belakang motor tampak meninggi.

Ternyata pemasangan anting shockbreraker ini justru membuat suspensi tidak bisa bekerja maksimal. Bahkan dalam beberapa kasus penambahan aksesoris dan modifikasi shockbreaker menjadikan suspensi tidak berfungsi sama sekali, bahkan bisa patah.

5. Mengganti oli suspensi secara rutin
Penggantian oli suspensi bagian depan motor biasanya dilakukan setiap 15.000-20.000 km/1,5-2 tahun pemakaian (motor (mana tercapai terlebih dahulu). Namun jika beban bawaan selalu berat atau Anda harus melewati jalan tidak rata terlalu sering, gantilah oli suspensi Anda di bengkel resmi jika dirasa sudah tidak nyaman pada bagian suspensi.

BacaKomponen Suspensi Depan Motor, Apa Saja?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus