Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dikabarkan sempat mengalami dampak krisis chip semikonduktor. Masalah itu menimpa sejumlah produk sepeda motor Yamaha sejak tahun lalu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut dibenarkan secara langsung oleh Manager Public Relation PT YIMM, Anton Widiantoro. Dirinya menjelaskan bahwa krisis chip semikonduktor tersebut memang menimpa sejumlah pabrikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Itu berpengaruh, apalagi motor-motor yang menggunakan semikonduktor. Tahun kemarin itu berasa banget, kita beberapa produk sampai kekurangan, kita ga bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Tapi sekarang berangsur-angsur mulai recovery, walaupun belum maksimal,” katanya.
Lebih lanjut, Anton menerangkan faktor lain yang membuat pabrikan kesulitan memproduksi sepeda motor. Salah satunya adalah pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020.
“Pada saat itu tak di-provide sama produsennya, kita juga susah. Dan itu bukan hanya terjadi di Yamaha saja, kompetitor juga sama. Kendalanya sama semua. Jadi harapannya bisa recovery, (karena) market kita besar,” lanjut Anton.
Sementara itu, Technical & Educaion PT YIMM Aji Handoko menjelaskan bahwa Yamaha Fazzio Hybrid menggunakan semikonduktor. Namun hal itu tidak berpengaruh begitu besar terhadap produksi motor baru tersebut.
“Ada beberapa part (pakai Chip) di Yamaha Fazzio. Harapannya produk ini launching pada saat supply itu sudah recovery, harapannya nanti sudah tidak terjadi lagi masalah-masalah itu,” kata Aji.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.