Yamaha Ungkap Tantangan Bisnis Motor Listrik, Inilah yang Dilakukan

TEMPO.CO, Jakarta - Yamaha Motor Company (YMC) mengungkapkan beberapa tantangan menghadirkan motor listrik di dunia.

Tantangan tersebut meliputi sejumlah unsur pada motor listrik, mulai baterai hingga infrastruktur pengisian baterai motor listrik.

Menurut Proof of Concept (PoC) Planner YMC Yasushi Nomura, Yamaha belum menentukan kombinasi optimal rentang jarak tempuh dan metode pengisian baterai pada motor listrik.

Nomura mengatakan setiap keputusan yang diambil untuk penggunaan baterai motor listrik memiliki kelemahannya tersendiri. Jika konsumen membutuhkan jarak tempuh yang lebih pendek, produsen dapat mengurangi kapasitas baterai yang berarti berat baterainya lebih ringan.

"Karena baterai yang ringan ini, konsumen dapat melakukan metode swap baterai untuk mengisi daya motor listriknya," kata Nomura dalam Global Press Conference Yamaha Motor Company hari ini, Kamis, 21 April 2022.

Penggunaan sistem baterai swap dapat mengurangi bobot baterai dan pengisian dayanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit. Hanya saja, Yamaha belum memiliki infrastruktur outlet untuk penggantian baterai.

Apabila opsi penggunaan baterai swap masih belum memungkinkan, Yamaha terpaksa menggunakan baterai yang lebih besar agar jarak tempuh yang dihasilkan juga lebih panjang. Namun bobot baterai akan semakin berat dan waktu pengisiannya jauh lebih lama.

"Yamaha berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon," ujar Nomura.

Menurut YMC, Yamaha berencana menjual motor listrik 20 persen dari total penjualan sepeda motor di dunia pada 2035. Namun target ini akan sulit dicapai apabila Yamaha hanya mengandalkan motor listrik untuk dalam kota. Maka Yamaha mengembangkan teknologi mencapai jarak menengah dan jarak jauh.

Baca: Menanti Kehadiran Motor Listrik Nusa Khatulistiwa Buatan Indonesia

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.