Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI dalam mobil Alphard hitam itu Puan Maharani, 36 tahun, termenung. Sebentar kemudian putri tunggal Megawati Soekarnoputri ini menoleh ke samping seraya berkata pelan kepada lawan bicaranya, ”Saya ingin tahu kesenian asli masyarakat Solo.” Sang lawan bicara, Bambang Wuryanto, terkesiap. Ia tak menyangka putri mahkota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tiba-tiba ingin tahu kesenian Solo. Masalahnya, hari telah larut malam. Tak mungkin menyiapkan pergelaran, seperti tari gambyong, dalam sekejap.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo