Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ade Mulyana menyatakan sampai saat ini pihaknya mendapati hanya dua poros utama yang telah memiliki 'tiket pilpres' atau mengusung pasangan capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 mendatang. Diantaranya adalah poros PDIP dan poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai saat ini pada bulan juli 2022, yaitu tepatnya 19 bulan sebelum pilpres, ini hanya dua poros yang kira-kira sudah pasti bisa mencalonkan pasangan capres dan cawapres untuk bertarung di 2024," kata Ade Mulyana dalam konferensi pers, Rabu, 6 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut data yang diberikan oleh LSI, pada survei, PDIP memperoleh jumlah suara sebesar 22,26 persen. Dimana PDIP ini memperoleh 128 kursi di DPR pada Pemilu 2019.
"Jadi kalau misalnya peraturannya cuma 20 persen berarti PDIP sudah bisa sendiri mengusung pasangan capres dan cawapres," ujar Ade.
Kemudian, lanjutnya, poros kedua yang memiliki 'tiket pilpres' adalah KIB dengan perolehan jumlah suara mencapai 25,73 persen.
Koalisi Indonesia Bersatu merupakan gabungan antara partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dengan Golkar memperoleh 14,78 persen, PAN 7,65 persen, dan PPP sebesar 3,3 persen.
"Jadi kalau digabung jumlahnya mencapai 25,73 persen," ucapnya.
Menurutnya, sampai saat ini hanya 2 poros yang bisa mengusung pasangan capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 mendatang.
RAHMA DWI SAFITRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.