10.266 Jemaah Haji Reguler Sudah Lunasi Bipih

TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Agama menyatakan sebanyak 10.266 jemaah telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) reguler untuk ibadah haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Para jemaah membayar penuh biaya tersebut pada hari kedua tahap II pelunasan Bipih reguler pada Selasa, 25 Maret 2025.
 
Pelunasan tahap kedua dibuka dari 24 Maret sampai 17 April 2025. “Sebanyak 10.266 jemaah reguler yang melunasi biaya haji itu terdiri atas 3.926 jemaah berhak lunas tahap II dan 6.340 jemaah yang awalnya berstatus cadangan,” ujar Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Muhammad Zain lewat keterangan tertulis pada Selasa, 25 Maret 2025.
 
Selain itu, dia melanjutkan, dari data perhitungan ada 1.368 petugas haji daerah yang sudah melunasi Bipih. Sehingga, total 183.284 kuota jemaah reguler sudah terisi. Para jemaah yang melunasi Bipih pada tahap II ini terdiri atas dua kategori, yaitu jemaah berhak lunas tahap kedua dan jemaah cadangan. Dengan begitu, jemaah berhak lunas adalah mereka yang mengisi sisa kuota yang ada.
 
Kriteria jemaah berhak lunas tahap kedua adalah mereka yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem, pendamping jemaah haji reguler lanjut usia, terpisah dengan mahram atau keluarga, pendamping penyandang disabilitas, atau jemaah haji reguler cadangan. Ketentuan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 142 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengisian Kuota Haji Reguler dan Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan Bipih Reguler 1446 H/2025 M.
 
Pada 2025 Indonesia mendapat 221.000 kuota haji, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Kuota haji reguler terbagi atas 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi, 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia, 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).

Pilihan Editor:

Komisi I DPR Minta Prajurit yang Menjabat di Luar Ketentuan UU TNI Segera Mundur