Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Wiji Thukul menjadi salah satu aktivis yang hilang menjelang bergulirnya reformasi pada Mei 1998. Sipon, istri Wiji Thukul, masih terkenang pertemuan terakhir dengan suaminya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada gelagat aneh Wiji Thukul yang masih terukir jelas di ingatan Dyah Sajirah alias Sipon, ketika mereka bertemu di Jogja. Kala itu, penyair cadel asal Solo tersebut sudah dalam masa pelarian di tengah santernya isu penculikan para aktivis prodemokrasi pada kurun 1997-1998.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kayak sedang disuruh orang untuk terus tanya-tanya ke saya. Dia tanya bagaimana kalau saya ditinggalkan. Dia minta anak-anak dijaga. Nanti kalau sudah aman dia akan pulang," kata Sipon saat Tempo bertandang ke rumahnya di wilayah Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, pada Selasa, 8 Mei 2018.
Menurut Sipon, yang dibicarakan Wiji Thukul saat itu seperti pesanan dari sponsor. "Cara bicaranya bukan dia," ujar Sipon.
Sipon tidak ingat secara persis kapan dan di mana lokasi pertemuan terakhirnya dengan Wiji Thukul. Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada 1998 di sebuah tempat penginapan di Yogyakarta. Selain menanyakan beberapa pertanyaan aneh, Sipon juga memergoki sebuah handycam yang dipasang di sudut langit-langit kamar penginapan.