Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

21 Tahun Lalu Megawati Soekarnoputri Dilantik sebagai Presiden RI ke-5, Setelah Gus Dur Diberhentikan MPR

Pada 23 Juli 2021, Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi Presiden RI ke-5 menggantikan Abdurrahman Wahid, setelah Gus Dur dilengserkan MPR.

23 Juli 2022 | 10.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden KH Abdurrahman Wahid/ Gus Dur bersama Wakil Presiden Megawati Sukarno dan ajudan di Binagraha, Jakarta Juni 2000. TEMPO/ Rully Kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 23 Juli, 21 tahun lalu Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan Megawati Soekarnoputri resmi dilantik menjadi Presiden Indonesia. Megawati dilantik menjadi Presiden Indonesia ke-5 dan ia menjadi Presiden Indonesia wanita yang pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari laporan Tempo, 23 Juli 2001, disebutkan bahwa Megawati berhasil terpilih menjadi Presiden Indonesia melalui mekanisme Sidang Istimewa (SI) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 23 Juli 2001. SI tersebut dilakukan oleh MPR sebagai respons atas dekrit yang dikeluarkan oleh Gus Dur yang salah satu isinya adalah membekukan MPR dan DPR.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menukil laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Sidang Istimewa MPR ini diadakan setelah Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengeluarkan dekrit yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. 

Dalam SI tersebut, 591 anggota MPR, termasuk F-KB dan F-PDKB, setuju mengangkat Megawati sebagai presiden setelah sebelumnya MPR memberhentikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi kepresidenan. Dalam SI tersebut, Megawati secara resmi dilantik menjadi Presiden Indonesia pada pukul 17.20 WIB. Megawati dilantik pada 23 Juli 2001 di Gedung Nusantara MPR/DPR. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat wakil presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Setelah secara resmi dilantik menjadi presiden, Megawati melakukan konsolidasi kekuasaan dan ia menjadi salah satu pencetus pemilihan presiden secara langsung dan membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002.

Dalam Pemilihan Presiden 2004 yang dipilih secara langsung oleh rakyat, Megawati maju menjadi salah satu calon presiden dan berpasangan dengan Hamzah Haz. Namun, dalam Pilpres 2004 tersebut, Megawati kalah dari pesaingnya yang juga mantan pembantunya dalam Kabinet Gotong Royong. Dalam Pilpres 2009, Megawati kembali maju dan kali ini ia berpasangan dengan Prabowo Subianto. Namun, kembali ia kalah untuk kedua kalinya dari mantan pembantunya di Kabinet Gotong Royong.

Sebelum menjadi Presiden RI pada 2001, laporan yang ditulis Tempo mencatat bahwa Megawati Soekarnoputri pernah gagal menjadi presiden. Megawati gagal menjadi presiden pada 1999. Saat itu, Megawati kurang mendapat banyak dukungan dari partai politik yang ada di MPR dan membuat Gus Dur berhasil meraih kursi kepresidenan. Gagal menjadi presiden, Megawati ditunjuk untuk mendampingi Gus Dur dalam menjalankan pemerintahan yang sedang dalam masa-masa awal Reformasi.

EIBEN HEIZIER

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus