Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

5 Alasan Partai Politik Merekrut Artis

Sejumlah artis kerap jadi andalan partai politik saat musim pemilu.

31 Agustus 2024 | 07.00 WIB

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peran sosok artis di dunia politik tak asing lagi kita dengar, terlebih menjelang pemilu dan pilkada. Fenomena ini sudah terjadi sejak orde lama meskipun keterlibatan mereka sangat terbatas karena hanya sebagai pendukung ideologi politik pemerintah yang otoriter.

Dilansir dari lib.ui.ac.id, pada masa-masa tersebut, para artis yang berpolitik tak lebih sebagai penghibur untuk mempertahankan karirnya. Masa pemerintahan yang otoriter, potensi keartisan sebagai pencipta karya budaya menjadi terbatas. Ditambah lagi dengan keterbatasan media sebagai mitra artis dalam mempopulerkan dunia keartisan.

Usai jatuhnya Soeharto pada Mei 1998, kesadaran artis mulai berubah, dari “penghibur politik” menjadi aktivis politik untuk menjalankan peran politik yang lebih dalam. Menjelang pemilu 2004, banyak artis yang masuk ke partai politik dan menjadi calon legislatif untuk dapat duduk di parlemen.

Sebuah penelitian oleh Ardhana Ulfa Azis Universitas Indonesia dari memaparkan 5 faktor keterlibatan artis dalam dunia politik, yaitu:

1. Faktor Popularitas

Faktor popularitas bagi artis adalah potensi yang inheren dengan profesi keartisannya. Artis menjadi populer karena banyak yang menyukai karya seninya maupun gaya hidupnya. Popularitas artis berpolitik memberikan wajah baru yang menandai keseriusan para artis untuk menampilkan kemampuan dan intelektual dalam berpolitik. Hal ini dapat menarik perhatian masyarakat. Masuknya artis dalam partai politik menjadi konsekuensi logis dari popularitasnya.

2. Faktor tujuan politik

Penelitian tersebut menyebutkan faktor tujuan artis berpolitik didasari dari persepsi para artis pada penyelenggaraan pemerintah yang dianggap belum maksimal. Walaupun tujuan masing-masing artis tersebut berbeda, namun mereka berkeyakinan akan berbuat lebih baik untuk rakyat.

3. Faktor kecakapan politik

Faktor sosialisasi dan pengalaman politik menjadi topeng dari alasan partai politik merekrut artis karena popularitasnya. Melalui kecakapan politiknya, para artis yakin dapat melaksanakan tanggung jawab bila dipercaya menjadi wakil rakyat.

4. Kemampuan ekonomi

Memiliki modal yang besar memberikan kesempatan para artis untuk masuk ke partai politik. Selain itu, penghasilannya yang tinggi, para artis berharap dapat menepis anggapan bahwa keterlibatannya dalam partai politik adalah untuk mengejar uang.

5. Faktor Identifikasi Diri

Faktor ini sangat terkait dengan profesi keartisannya. Dengan pengalamannya yang bergelut di dunia seni, para artis mengakui bahwa mereka memiliki sensitivitas yang tinggi. Dengan sensitivitas ini, para artis yakin dapat menanggapi aspirasi yang muncul terutama yang berkaitan dengan masalah sosial. Itulah yang menjadi alasan mereka ingin bergabung dalam pemilu maupun pilkada.

Pilihan Editor: Prediksi Pengamat Jika Pilgub Jakarta Tanpa Anies Baswedan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus