Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja, lahir pada 20 Desember 1934 di Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia. Julius Darmaatmadja adalah tokoh Gereja Katolik yang memiliki perjalanan rohani yang kaya dan penuh pengabdian. Ia telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam melayani Gereja dan masyarakat Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari laman Vatican, dibaptis pada 21 Desember 1934, Julius Darmaatmadja memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan studi di seminari minor St Peter Canisius di Mertoyudan, Magelang. Pada 1957, ia bergabung dengan Society of Jesus (Jesuit) di St Stanislaus Novitiate.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Darmaatmadja menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pendidikan dan pengembangan spiritual. Selama masa studinya di India, ia meraih lisensi dalam filsafat. Ia juga aktif dalam pelayanan pastoral, menjadi subprefek dan guru di seminari minor St Peter Canisius serta menjabat sebagai pastor paroki.
Pada 2 Februari 1975, Darmaatmadja membuat profesi terakhirnya sebagai anggota Jesuit. Pengakuan atas karyanya dalam pendidikan dan spiritualitas diakui dengan diangkatnya sebagai Uskup Agung Semarang pada 1983. Selama periode ini, ia juga merupakan Ordinaris untuk Katolik Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia.
Kardinal Darmaatmadja memiliki dampak yang signifikan dalam tugasnya sebagai Presiden Konferensi Waligereja Nasional Indonesia dari 1988 hingga 1997. Ia aktif dalam memajukan dialog antaragama dan memberikan suara kepada umat Katolik Indonesia.
Peran Kardinal Darmaatmadja tidak hanya terbatas pada tingkat nasional. Ia juga menjadi Presiden Delegasi Majelis Khusus untuk Asia dalam Sinode Para Uskup pada tahun 1998, menunjukkan keterlibatannya dalam isu-isu Gereja secara global.
Kardinal Darmaatmadja menjadi kardinal pada 26 November 1994, setelah diproklamasikan oleh Paus Yohanes Paulus II. Dengan gelar S. Cuore di Maria (Hati Suci Maria), pengangkatan ini menegaskan peran dan pengaruhnya dalam Gereja Katolik.
Pada 28 Juni 2010, Kardinal Darmaatmadja pensiun sebagai Uskup Agung Jakarta. Warisannya meliputi dedikasinya terhadap pendidikan, pelayanan pastoral, dan advokasi isu-isu sosial. Kardinal Darmaatmadja tetap menjadi figur inspiratif bagi umat Katolik Indonesia dan Gereja Katolik secara keseluruhan.
Dikutip dari laman Jesuits, pada tahun lalu untuk merayakan HUT ke-88 Julius Kardinal Darmaatmadja, Serikat Jesus Indonesia menggelar acara 88+ Jesuit dan Sahabat Berlari. Sebanyak 144 peserta berpartisipasi dalam acara lari sejauh 88 kilometer yang berlangsung mulai 27 November hingga 20 Desember 2022.
Peserta pada acara ini berasal dari rentang usia 21-88 tahun, termasuk beberapa pelari marathon internasional, Jesuit Indonesia, dan Jesuit dari negara-negara seperti Myanmar, Thailand, Pakistan, Vietnam, Korea Selatan, Kamboja, dan Kenya. Hingga 20 Desember 2022, para peserta mencapai jarak 12.702 kilometer, melebihi target awal 12.672 kilometer dan memecahkan rekor baru dalam sejarah lari Jesuit global.