Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

Adik Gus Dur menjadi ketua tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024. Berikut profil Umar Wahid Hasyim.

10 Oktober 2024 | 07.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
H. Dr. Umar Wahid. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Umar Wahid Hasyim dipilih menjadi Ketua Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi pada Pilkada 2024. Umar yang merupakan adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengungkapkan alasannya mau mengemban tugas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya cerita aja ya, dua minggu lalu ditelepon Pak Andika untuk kesiapan jadi Ketua Timses (Tim Sukses) Pak Andika-Hendi, saya iyakan," katanya usai Rapat Tim Pemenangan Andika-Hendi di Semarang, Senin 7 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengakuinya banyak orang yang kaget dan menanyakan alasannya bersedia menjadi Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi di Pilkada Jateng 2024. "Begitu Pak Andika mengumumkan (ketua timses), pertanyaan banyak banget, banyak orang kaget," katanya.

Putra keempat pendiri salah satu organisasi kemasyarakatan agama terbesar Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy'ari itu mengaku sudah cukup lama mengenal Andika. "Yang pertama, saya katakan bahwa saya mengenal Pak Andika. Kami pernah diskusi cukup panjang ya. Dan, saya merasa ada kecocokan di dalam memandang bagaimana cara membangun negara ini bersama-sama," katanya.

Mantan Panglima TNI itu menuturkan, dengan kehadiran Umar Wahid, para anggota tim pemenangan dari masing-masing bidang bisa mendapatkan masukan dan menyampaikan langkah-langkah ke depan secara umum.

“Jadi beliau berkesempatan untuk bertatap muka langsung dengan sebagian (anggota tim pemenangan) dan juga mendapatkan masukan apa yang ditemukan oleh anggota tim pemenangan sesuai dengan bidang mereka masing-masing secara umum,” kata purnawirawan jenderal bintang empat itu.

Profil Umar Hamid

Nama Umar Hamid memang tidak dikenal luas sebagai politisi seperti halnya Gus Dur dan anggota keluarga yang lain. Umar selama ini lebih dikenal sebagai dokter dan berkecimpung lama di dunia kesehatan. Dikutip dari laman Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Umar Wahid lahir di Jombang, pada 6 April 1945. 

Pada 1960, ia masuk ke SMAN 1 Jakarta dan menjadi pengurus OSIS selama tiga tahun berturut-turut. Setelah menamatkan sekolah menengah atas, Umar kemudian terdaftar menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1963 dan lulus pada 1967. 

Tiga tahun berselang, ia memulai kariernya di dunia kesehatan dengan menjadi asisten ahli bagina paru di FKUI/RS Persahabatan Jakarta dari 1970 hingga 1974. Pada 1975 hingga 1979, Umar menjadi dokter spesialis paru RS Pusat UPTB Pangkalpinang Bangka. Umar kemudian kembali pulang ke Jakarta dengan menjadi dokter spesialis paru sekaligus merangkap Wakil Direktur RSUD Pasar Rebo Jakarta dalam kurun 1982-1988. 

Dengan kemampuan manajerial yang baik membuatnya dipercaya menjadi Direktur RSUD Koja Jakarta selama sepuluh tahun dari 1988. Pada 1998, ia dipercaya menjadi Direktur RSUD Pasar Rebo Jakarta. Pascareformasi, Umar diangkat menjadi Ketua Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia hingga 2001 memasuki masa pensiunnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Setelah pensiun dari PNS, ia kemudian menjadi penasehat di berbagai perusahaan. Umar Wahid juga sempat menjadi Anggota DPR RI pada 2007 hingga 2009. Kemudian, Umar menjadi Ketua Dewan Penyantun Persi periode 2015-2018. 

ANANDA RIDHO SULISTYA | EKO ARI WIBOWO I SAPTO YUNUS I  ANTARA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus