Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk bursa bakal calon untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur atau Pilgub Jakarta dan Sumatera Utara 2024. Di dua provinsi tersebut, Ahok masuk bursa bakal calon dari Partai Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Pilkada Jakarta, nama Ahok termasuk dalam delapan orang yang disiapkan PDIP selain mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Ahok disebut oleh Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Menurut Eriko, Djarot dan Ahok masuk ke dalam bursa bakal calon di Pilkada Jakarta 2024.
“Tapi ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbincangan kami. Ada Mas Djarot dan ada Pak Ahok," ujar Eriko.
Dia juga menyebutkan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta. Salah satunya, Eriko menyebut nama serta politikus muda Aryo Seno Bagaskoro, yang menjadi bagian dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pilpres 2024.
"Eh, jangan-jangan Mas Seno mungkin, anak muda. Jangan bilang tidak mungkin dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa saja kejutan-kejutan," ujar dia.
Eriko menjelaskan Pilkada Jakarta akan berlangsung menarik karena Jakarta nantinya akan menjadi daerah khusus. Menurut dia, pemimpin Jakarta nanti harus bisa menarik banyak hal karena kota itu bukan lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
Namun, dari nama-nama tersebut, yang akan memutuskan siapa yang maju adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. PDIP akan memutuskannya dalam rapat kerja Nasional (rakernas) pada akhir Mei ini.
Soal peluang siapa yang terpilih, Eriko mengatakan PDIP masih akan melakukan survei serta menampung masukan dari tingkat bawah. Dia menuturkan masih ada dua nama yang menjadi kejutan.
"Nanti kami juga akan adakan survei, masukan-masukan dari tingkat bawah khusus untuk Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Jadi masih ada 5-6 nama, masih ada dua lagi yang memang bisa saja kejutan," tuturnya.
Selain berpeluang menjadi calon PDIP di Pilgub Jakarta, mantan Komisaris Utama Pertamina itu juga Masuk bursa di Pilgub Sumut. Eriko mengatakan partainya juga berencana mengusung Ahok sebagai bakal calon Gubernur Sumut.
"Saya harus jujur, seperti Pak Ahok masih ditarik-tarik juga untuk bisa Sumatera Utara. Nah ini menarik juga," kata Eriko.
Dia mengatakan Sumut membutuhkan pemimpin baru. Karena itu, nama Ahok dimunculkan. "Karena Sumatera Utara juga perlu perubahan yang mendasar. Nah ini dengan bahasa perubahan, meminjam istilah," ujarnya.
Ahok dan Ganjar Dapat Penugasan di Pilkada 2024
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Ahok dan Ganjar akan diberi penugasan untuk membantu pemenangan para kader PDIP dalam Pilkada 2024.
Mereka akan memberikan masukan dalam perancangan kurikulum Sekolah Partai untuk kepala daerah. Sebab, Ahok dan Ganjar dinilai sebagai sosok yang sudah berpengalaman.
"Agar best practices dari keberhasilan para kepala daerah PDIP bisa diterapkan ke yang lain," kata Hasto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin, 13 Mei lalu.
Untuk Ganjar, Hasto menyebutkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan membantu upaya-upaya pemenangan pilkada hingga mempersiapkan kader-kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu melalui Sekolah Partai. Sebab, kata dia, Ganjar sebelumnya banyak berkecimpung di Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.
"Karena latar belakang Pak Ganjar kan dulu banyak di Badiklat dan Baguna partai," ujarnya.