Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dilansir dari Antara News, mengungkapkan rencana untuk menggandeng sejumlah mantan menteri dalam pemerintahannya. Ia berencana mengajak tokoh-tokoh berpengalaman seperti Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti untuk menjadi penasihat dalam upaya percepatan pembangunan di Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan pihaknya harus menggandeng orang-orang yang ahli. “Pak Ignasius akan kita gandeng sebagai penasihat di bidang transportasi. Saya juga tanggal 1 Februari (2025) akan menemui Bu Susi untuk menjadi pakar di bidang kelautan, karena Jawa Barat kan dikeliling oleh lautan,” kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu, 22 Januari 2025 seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dedi juga akan mengundang para pakar ketika dia menjabat nanti untuk membantu Jawa Barat, di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin yang menurutnya sangat ahli dalam administrasi dan penataan birokrasi. “Walaupun dia adalah eselon satu di Mensesneg, tetap dia di balik itu adalah pakar utamanya di bidang administrasi dan penataan birokrasinya keren,” ujarnya.
Dedi mengaku bahwa para mantan menteri tersebut diajak untuk memberikan masukan dan arahan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Dengan melibatkan para tokoh berpengalaman ini, Dedi berharap dapat memanfaatkan wawasan dan pengetahuan mereka untuk memajukan berbagai sektor yang ada di Jawa Barat, seperti sektor energi, transportasi, dan kelautan, yang memang merupakan keahlian Jonan dan Susi.
Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan di daerah tersebut dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Sosok Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran pada 15 Januari 1965. Ia adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja 2014-2019. Sebelum terjun ke dunia politik, Susi dikenal dengan gaya uniknya terlebih dahulu dikenal luas sebagai seorang pengusaha sukses.
Pada 26 Oktober 2014, Susi Pudjiastuti resmi resmi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pada masa jabatannya, sejumlah kebijakannya sempat memicu kontroversi, namun kebijakan yang dibuat Susi justru membawa dampak signifikan dalam perbaikan kelestarian laut Indonesia.
Saat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi juga dikenal dengan sikap tegasnya dalam memerangi penangkapan ikan ilegal. Salah satu langkah yang paling terkenal dengan slogan “tenggelamkan” karena selama masa pemerintahan Susi menerapkan kebijakan untuk menenggelamkan kapal-kapal asing yang menangkap melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia.
Selain kebijakan penenggelaman kapal, Susi Pudjiastuti juga komitmen dalam melindungi sumber daya laut. Hal ini tercermin melalui publikasi Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Tahun 2015 yang melarang penggunaan alat tangkap ikan seperti pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets).
Susi juga mengeluarkan kebijakan larangan ekspor benih lobster melalui Permen KKP No.56/2016. Susi berasumsi bahwa ekspor benih lobster dapat merusak ekosistem akibat tingginya permintaan internasional yang mendorong eksploitasi berlebihan. Ia pun menilai bahwa ekspor benih lobster hanya menguntungkan petambak asing karena harga lobster dewasa yang diekspor sangat tinggi.
Selesai masa jabatannya, Susi Pudjiastuti masih aktif di media sosial dan aktif memberi kritik pada pemerintahan Presiden Jokowi, misalnya kritik atas pemberian izin ekspor pasir laut, kritik pejabat yang melakukan pembatasan di Rumah, kritik ekspor benih lobster, hingga kritik terhadap impor beras.
Sosok Ignasius Jonan
Ignasius Jonan lahir pada tanggal 21 Juni 1963 di Singapura ia menyelesaikan pendidikan Sarjana di jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga. Jonan melanjutkan pendidikannya di bidang Hubungan Internasional dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University dan meraih gelar Master of Arts.
Jonan terpilih menjadi Menteri Perhubungan pada periode 2014 hingga 2016, kemudian dilantik lagi sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode 2016-2019. Dan selain berkarier di pemerintahan, Jonan juga dikenal sebagai ahli dalam manajemen dan keuangan. Ia memiliki pengalaman yang luas di berbagai sektor. Beberapa institusi dimana ia pernah menjabat, seperti Citibank, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).
Selain itu, sosok Ignasius Jonan juga memiliki peran penting dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024. Ia bertanggung jawab sebagai ketua panitia yang bertanggung jawab atas penyambutan Paus di Indonesia.
Dengan melibatkan para tokoh yang dipilih Dedi Mulyadi seperti Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya masing-masing, pembangunan di Jawa Barat akan lebih terarah dan efektif. Adanya sinergis yang terjalin antara pemerintah dan para ahli, kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat dapat diterapkan dan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat.
Rizki Dewi Ayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.