Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta-Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menanggapi soal wacana sejumlah pihak yang meminta tokoh Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2019.
"Tidak, Rizieq itu ulama besar, imam besar. Biar dia kasih saja kepada orang yang punya pengetahuan pemerintahan," kata Ngabalin di Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Juli 2018.
Baca: Buka Ijtima GNPF, Rizieq Shihab Serukan Koalisi Umat
Ngabalin hanya berdoa untuk Rizieq. "Selaku imam besar saya tetap berdoa beliau sehat walafiat dan tetap berdiri di atas kepentingan semua umat, bangsa, dan negara."
Rizieq didukung sebagai capres oleh mantan kuasa hukumnya yang kini mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera.
Beberapa foto yang dikirimkan Kapitra kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, menggambarkan Rizieq dan disampingnya tertulis, #2019HRSPresidenku. Foto lainnya bertuliskan, "Ijtima ulama dan tokoh nasional memilih Habib Rizieq Shihab di Pilpres 2019". Lantas foto ketiga berjudul "Kapitra Dukung Rizieq Shihab Jadi Capres."
Simak: Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang
Menurut Kapitra, sudah ada polling yang menyebutkan bahwa umat menginginkan Rizieq menjadi presiden. "Umat harus didengar, maka ulama harus merekomendasikan satu-satunya ulama adalah Habib Rizieq," ucap Kapitra.
Dia mengatakan keinginan umat untuk mencalonkan Rizieq Shihab sebagai capres sudah ada sejak 2014. Dia menilai selama ini perjuangan Rizieq jelas. "Jangan sampai HRS yang berdarah-darah harus terusir. Kami nggak rela," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini