Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Alasan Paus Fransiskus ke Indonesia: Kerukunan Umat Beragama, Isu Lingkungan dan Perkembangan Gereja

Paus Fransiskus meminta dalam kunjungannya, ia bertemu dengan Imam pemimpin agama Islam dan pemimpin tokoh agama lain.

1 September 2024 | 16.31 WIB

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Perbesar
Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Vatikan - Beberapa negara bertanya: Mengapa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia? Pertanyaan yang tak sekali-dua kali itu didengar oleh Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepada Tempo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, 29 Agustus 2024, Trias menceritakan impresi Paus Fransiskus terhadap Indonesia. Bertemu dengan Paus pada Desember lalu di kompleks Vatikan, Trias membicarakan rencana kunjungan Fransiskus ke Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jadwal kunjungan Fransiskus telah mundur dari yang pernah direncanakan. Semula, Fransiskus akan datang ke Indonesia pada 2020. Namun tertunda karena Covid-19. Takhta Suci Vatikan baru mengeluarkan pernyataan resmi kunjungan Paus di Asia Tenggara, di antaranya Indonesia dan Singapura, serta Papua Nugini dan Timor Leste. 

Menurut Trias, sepanjang ia berdiskusi dengan Uskup Roma itu, ada beberapa alasan Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini tertarik datang ke Indonesia. Fransiskus melihat Indonesia adalah negara  yang hidup dengan keberagaman umat beragamanya.

“Bagi Paus Fransiskus, Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya muslim, tapi umat Katolik hidup baik di sana,” kata Trias. 

Melalui utusan kenegaraannya di Indonesia, Nuncio Apostolik—Duta Besar Vatikan untuk Indonesia—Paus meminta dalam kunjungannya, ia bertemu dengan Imam pemimpin agama Islam dan pemimpin tokoh agama lain. Paus juga berkeinginan mengunjungi Masjid Istiqlal. Di sana, bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Paus akan meneken dokumen kemanusiaan. 

Trias mengatakan, di mata Fransiskus, perkembangan gereja di Indonesia juga menjadi perhatian. Gereja Katolik di Indonesia setiap tahun mengirim misionaris ke seluruh dunia, termasuk Eropa. “Paus melihat perkembangan gereja di Indonesia baik, di tengah kondisi gereja di Eropa yang stagnan. 

“Kini gereja yang berkembang adalah di Asia, Afrika, dan sekitarnya,” kata Trias.

Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan, Markus Solo Kewuta, menuturkan Paus Fransiskus memiliki perhatian terhadap isu-isu lingkungan hidup. Dalam dokumen Laudato Si yang ditulis pada 2015, Paus Fransiskus menyorot perubahan iklim dan kerusakan alam di banyak negara di dunia. 

“Paus melalui utusannya di Indonesia tentu mendapatkan laporan bagaimana kondisi lingkungan hidup dan alam di Indonesia. Paus ingin menyampaikan pesan itu,” ujar Markus.

Paus Frasiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September mendatang. Ia akan melakukan sejumlah kegiatan, diantaranya bertemu Presiden Joko Widodo, pertemuan lintas agama hingga misa akbar.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus