Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai memiliki peran penting terhadap Prabowo Subianto. Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, Jokowi dan SBY menjadi mentor andal Prabowo sebagai presiden terpilih pada Pilpres 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prabowo punya mentor andal lagi selain Jokowi, yakni presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang keduanya sangat dihormati dan dikagumi oleh para pemimpin dunia," kata Jerry Massie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SBY adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Partai yang diketuai oleh putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, itu adalah anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), gabungan partai politik yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Jerry mengatakan hal itu setelah Jokowi memperkenalkan Prabowo sebagai calon presiden terpilih dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan calon penerusnya, Wakil PM Lawrence Wong, yang berlangsung dalam format retreat di beranda belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 29 April 2024.
Dia menilai keputusan Jokowi memperkenalkan Prabowo ke pemimpin negara lain adalah langkah yang baik. Hal itu, kata dia, akan memudahkan kerja Prabowo kelak.
"Diperkenalkan Jokowi ada baiknya juga, apalagi ini masa transisi kekuasaan dari Jokowi ke Prabowo,” ujarnya.
Menurut dia, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu memiliki hubungan baik dengan beberapa kepala negara, yang memudahkannya berkomunikasi di kancah internasional. Kedekatannya dengan pemimpin dunia sudah Prabowo buktikan saat dia mendapat ucapan selamat dari berbagai kepala negara di dunia.
Jerry menyebutkan Jokowi dan Prabowo akan terus membangun kerja sama ke depan, apalagi Jokowi akan mengakhiri masa kerjanya sebagai presiden Indonesia pada Oktober 2024. Selain itu, hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sedang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama ke depan.
"Saya pikir Jokowi akan terus bersama Prabowo dan keduanya akan terus membuat cara agar tetap dekat, apalagi Jokowi dan Mega sejauh ini hubungannya mulai retak," ungkapnya.
Selanjutnya, pertemuan Prabowo-Lawrence jaga hubungan RI-Singapura…
Adapun guru besar dan pakar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Fredy Buhama Lumban Tobing mengatakan pertemuan Prabowo dengan Lawrence Wong menandakan upaya menjaga hubungan baik antara kedua negara.
Setidaknya, kata dia, Singapura menilai baik hubungannya dengan Indonesia, sehingga jangan sampai tercederai oleh adanya pergantian pucuk pimpinan.
“Jadi mereka ambil inisiatif berkunjung ke Indonesia, memperkenalkan perdana menteri selanjutnya, begitu pun akhirnya kelihatan pihak Indonesia kan juga bertindak sama. Jadi kelihatan kan gayung bersambut,” kata Fredy saat dihubungi pada Rabu, 1 April 2024.
Dia mengatakan pertemuan yang ditemani Jokowi dan Lee Hsien Loong dapat menunjukkan perhatian dari masing-masing pihak, sehingga penerus mereka, yakni Prabowo dan Lawrence, dapat memahami harapan dari hubungan kedua negara ke depan.
“Dengan cara di-introduce (diperkenalkan) seperti itu, ya kurang lebih kan sudah ada pendekatan, ada ice breaking. Itu supaya jangan ada ketegangan baru di masing-masing pihak,” ujarnya.
Fredy berpendapat, dengan Singapura berkunjung terlebih dahulu, menandakan peran Indonesia sangat penting atau vital bagi negara tersebut.
“Jadi kelihatan bahwa di sini dari caranya Singapura berkunjung ke Indonesia, Singapura yang butuh Indonesia. Lebih dulu dia mengambil prakarsa untuk memastikan hubungan persahabatan itu berlangsung secara berkesinambungan,” ujarnya.