Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Arisan Mahasiswa

Dewan mahasiswa ITB tetap terlarang, tapi mahasiswa itb memilih dm baru lewat pemilu. terpilih yayat nurhayat sebagai om baru dan akan segera mengadakan reorganisasi serta refungsionalisasi dm.

7 Juni 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIAM-diam, mahasiswa Institut Teknologi Bandung berhasil memilih ketua Dewan Mahasiswa periode 1980/1981 -- 22 Mei lalu. "Berjalan lancar, hampir tak ada hambatan yang berarti," ujar Amir Sumbodo, sekretaris Pemilu DM. Dimulai dengan masa pencalonan sejak akhir April, masa kampanye, debat antar kontestan (3 orang) dan terakhir pemungutan suara. Dari sebanyak 7.199 mahasiswa yang punya hak pilih, menggunakan hak pilihnya 4.109 orang (57,077%). Abstain 273 dan dinyatakan tidak sah 134 suara. Yang keluar sebagai pemenang Yayat Nur Hayat, 24 tahun, mahasiswa Teknik Sipil angkatan 1975. Surat peringatan dari rektor memang ada. Juga surat pembantu rektor Bidang Kemahasiswaan Harsono Tarupratjeko disampaikan ke semua departemen yang "tidak membenarkan penggunaan fasilitas ITB untuk dimanfaatkan kegiatan pemilu." "Kami memang tidak menggunakan fasilitas ITB," kata Amir Sumbodo. "Sound system kami buat sendiri. Dan kampanye berlangsung di lapangan terbuka." Di dalam kampus, tentu. Dan seperti biasa, kampanye diramaikan dengan poster dan spanduk. Pemilu ini menelan biaya Rp 300 ribu, tapi "dana ini kami himpun dari mahasiswa sendiri." Lalu apa yang mau diperbuat ketua yang baru ini, sementara DM sudah merupakan wadah terlarang? "Program kami pertama-tama mengadakan reorganisasi dan refungsionalisasi tubuh DM," ujar Yayat. Ia menyatakan akan mengambil sikap terbuka, dan menjalin hubungan dengan Rektorat dan Departemen P&K. "Walaupun kami menyadari masalah NKK/BKK sudah merupakan harga mati, kami akan mencoba mengadakan dialog dengan P&K." la juga menyatakan tidak menghendaki kampus dijadikan arena politik. Bila rektor bertindak menskors anda? "Saya sudah siap dengan segala risikonya," ujar Yaal -- yang juga menyatakan - ia sebenarnya bersifat moderat. Pejabat rektor sendiri, Prof. Dody A. Tisnaamidjaja, tetap menganggap pemilihan itu ilegal. Tapi berbeda dengan sebelumnya (tercatat sudah 3 orang yang kena skorsing), sampai sejauh ini belum seorang PWI dipanggil. "Asal tak mengganggu ketertiban kampus, dan tak mengadakan aksi ke luar dengan mengatasnamakan ITB," kata rektor yang juga dirjen Pendidikan Tinggi P&K. Yang penting menurut rektor, sekarang ini unit-unit kegiatan di ITB sudah berjalan lancar. BKK pun sudah lama terbentuk dan berfungsi. Karena itu, katanya kepada TEMPO, tentang DM," anggap saja seperti organisasi ekstra kampus. Atau seperti kelompok arisan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus