Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 29 April ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional. Peringatan ini ditujukan agar masyarakat dapat mengingat dan memaknai peran penting Posyandu dalam memberikan pelayanan kesahatan dasar kepada masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu merupakan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Latar Belakang Penetapan
Mengutip dari Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, asal usul Posyandu dimulai ketika Dapertemen Kesehatan pada 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau PKMD.
PKMD dibuat guna mempercepat terwujudnya masyarakat sehat yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. PKMD menjadi strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat. Strategi ini bertujuan agar masyarakat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan bersama petugas medis.
Kegiatan PKMD pertama kali diperkenalkan di Banjarnegara, Jawa Tengah dan terbagi atas beberapa pos pelayanan. Untuk perbaikan gizi dilakukan melalui Karang Balita dan penanggulangan diare dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare. Selanjutnya, untuk pengobatan masyarakat di perdesaan melalui Pos Kesehatan. Adapun imunisasi dan keluarga berencana melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa.
Walaupun ada kemudahan akses, namun ada beberapa masalah dan implementasi skema pelayanan tersebut. Seperti menyulitkan koordinasi,membutuhkan banyak sumber daya, hingga pelayanan kesehatan yang terkotak-kotak.
Sehingga, pada 1984 dikeluarkan Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri yang mengintegrasikan berbagai kegiatan di masyarakat dalam satu wadah, yakni Posyandu.
Kegiatan ini diarahkan mengikuti konsep Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, Imunization, Female Education, Family Planning, dan Food Suplementation atau GOBI – 3F. Di Indonesia diterjemahkan ke dalam 5 kegiatan Posyandu, Yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi, dan penanggulangan diare.
Karena program Posyandu terbukti berhasil meningkatkan kesehatan ibu dan anak di beberapa daerah. Program itu kemudian diperluas ke seluruh wilayah Indonesia. Pada 29 April 1985 Posyandu diresmikan oleh Presiden Soeharto, inilah yang menjadi cikal bakal 29 April diperingati sebagai Hari Posyandu Nasional.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I KAKAK INDRA PURNAMA