Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Semarang - Banjir kembali merendam wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Sabtu, 18 Februari 2023. Air bercampur lumpur menggenangi pemukiman warga hingga ketinggian satu meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, banjir menerjang dua kelurahan di wilayahnya. "Hanya (Kelurahan) Rowosari dan Meteseh," ujar dia melalui pesan singkat, Sabtu, 18 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, air yang merendam dua kelurahan itu merupakan aliran dari wilayah atas. "Ini banjir kiriman dari Kabupaten (Semarang) Ungaran karena Sungai Mluweh debitnya tinggi. Curah hujannya tinggi," tuturnya.
Besarnya debit sungai tersebut, menyebabkan tanggul sementara yang dibangun jebol sepanjang tujuh meter. Tanggul di Perumahan Dinar Indah Meteseh tersebut pernah jebol pada 6 Januari 2023 lalu.
"Karena tanggul sementara, rencana akan dibangun permanen saat kemarau. Ternyata jebol lagi," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.
Hevearita menyebutkan dia telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk melakukan kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Semarang. Menurutnya diperlukan kerja sama untuk menangani banjir di Kota Semarang.
"Karena hulunya sepertinya banyak yang gundul. Setiap hujan di daerah atas, sekarang sering banjir di Dinar Indah. Padahal Kota Semarang tidak hujan," sebut dia.
Pilihan Editor: Profil Ahmad Munasir, Dosen UII yang Hilang di Norwegia