Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Banjir Kembali Rendam Meteseh dan Rowosari Kota Semarang

Akibat banjir itu, air bercampur lumpur menggenangi pemukiman warga hingga ketinggian satu meter.

19 Februari 2023 | 06.26 WIB

Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 6 Januari 2023. Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Perbesar
Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 6 Januari 2023. Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, SemarangBanjir kembali merendam wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Sabtu, 18 Februari 2023. Air bercampur lumpur menggenangi pemukiman warga hingga ketinggian satu meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, banjir menerjang dua kelurahan di wilayahnya. "Hanya (Kelurahan) Rowosari dan Meteseh," ujar dia melalui pesan singkat, Sabtu, 18 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, air yang merendam dua kelurahan itu merupakan aliran dari wilayah atas. "Ini banjir kiriman dari Kabupaten (Semarang) Ungaran karena Sungai Mluweh debitnya tinggi. Curah hujannya tinggi," tuturnya.

Besarnya debit sungai tersebut, menyebabkan tanggul sementara yang dibangun jebol sepanjang tujuh meter. Tanggul di Perumahan Dinar Indah Meteseh tersebut pernah jebol pada 6 Januari 2023 lalu. 

"Karena tanggul sementara, rencana akan dibangun permanen saat kemarau. Ternyata jebol lagi," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Hevearita menyebutkan dia telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk melakukan kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Semarang. Menurutnya diperlukan kerja sama untuk menangani banjir di Kota Semarang.

"Karena hulunya sepertinya banyak yang gundul. Setiap hujan di daerah atas, sekarang sering banjir di Dinar Indah. Padahal Kota Semarang tidak hujan," sebut dia.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus