Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kalian yang akan mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023, perlu mengetahui sistem penilaian IRT (Item Response Theory) di UTBK SNBT. Sejak 2018, UTBK mulai menerapkan sistem penilaian menggunakan Teori Respons Butir atau yang juga dikenal dengan Item Response Theory (IRT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di 2017 ke belakang, sistem penilaian SNBT masih menggunakan Teori Tes Klasik. Pada sistem penilaian ini, jawaban benar akan diberi skor 4, jawaban salah akan diberi skor negatif satu (-1), dan tidak menjawab akan mendapatkan skor nol (0).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu, seperti apa sistem penilaian IRT? simak penjelasannya seperti dilansir dari ruangguru.
Poin Penting Penilaian IRT
Bobot skor yang diperoleh oleh peserta di tiap nomor soalnya bisa jadi berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan soal. Tingkat kesulitan soal tersebut tidak ditentukan di awal melainkan setelah semua ujian selesai dan berdasarkan berapa banyak peserta yang menjawab benar atau salah di nomor soal tertentu. Sistem penilaian UTBK tidak menggunakan metode skor minus untuk jawaban yang salah
Sistem Penilaian IRT di UTBK-SNBT
UTBK menggunakan sistem Item Response Theory atau IRT dalam sistem penilaiannya, dengan bobot nilai yang berbeda pada masing-masing subtes. Secara lebih detail, sistem penilaian IRT ini digambarkan dengan tiga tahap, yaitu:
Tahap pertama yaitu seluruh jawaban benar akan diberi skor 1 poin, dan skor 0 untuk yang tidak dijawab. Tahap kedua yakni pendekatan teori respons butir (Item Response Theory) akan dilakukan. Setiap soal yang benar akan dianalisis kembali karakteristiknya dengan melihat kesulitannya dibanding soal lainnya.
Tahap ketiga yaitu karakteristik tiap soal yang didapatkan di tahap dua akan dipakai untuk menghitung skor peserta. Soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding yang lain.
Skema Penilaian IRT
Sistem penilaian IRT lebih mengutamakan karakteristik tiap soal. Semakin sulit suatu soal yang kamu jawab, maka akan semakin tinggi pula bobot skor yang bisa kamu peroleh. Sistem penilaian ini tidak hanya mempertimbangkan jumlah soal yang berhasil dijawab dengan benar atau salah, tetapi juga mempertimbangkan sulit atau tidaknya suatu soal.
Namun, bobot skor setiap butir soal baru akan ditentukan setelah melihat respons peserta setelah ujian selesai. Cara ini dianggap dapat membedakan kemampuan setiap peserta dengan lebih baik. Dengan menggunakan sistem ini, diharapkan perguruan tinggi akan benar-benar mendapatkan calon mahasiswa yang teruji, dilihat dari hasil seleksi SNBT.
Strategi Mengerjakan Soal dengan Sistem Penilaian IRT
Untuk mengerjakan soal-soal UTBK yang menggunakan sistem penilaian IRT ini ada beberapa strategi yang bisa kamu lakukan. Jangan ragu untuk mengisi semua soal karena tidak ada nilai minus.
Gunakan strategi dalam menebak dengan metode eliminasi opsi jawaban yang paling mungkin salah. Semakin sedikit opsi jawaban tersisa semakin besar peluang untuk memilih jawaban benar.
Tidak perlu memperkirakan tingkat kesulitan soal atau memberi alokasi waktu lebih di tipe soal-soal sulit untuk mengejar skor tertinggi, karena bobot tingkat kesulitan soal baru ditentukan setelah ada pengecekan ke semua peserta dan bukan ditentukan berdasarkan tipe soal.