Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di luar bidang properti, pengusaha Tomy Winata giat pula mengembangkan bisnis perikanan. Salah satu perusahaannya adalah PT Maritim Timur Jaya. Dibangun pada 1997 di atas lahan seluas 149 hektare di Desa Ngadi, Tual, Maluku Tenggara, perusahaan ini awalnya bernama PT Ting Sheen Bandasejahtera. Lewat perusahaan ini, bos Grup Artha Graha itu menjajal peruntungannya untuk menjadikan Tual sebagai pusat kawasan industri maritim Indonesia, khususnya Indonesia bagian timur.
Didera krisis moneter dan huru-hara, Ting Sheen bangkrut. Pada 2005 namanya beralih menjadi Maritim Timur Jaya. ”Kini berada di bawah Bank Artha Graha,” ujar David Tjioe kepada sejumlah wartawan, termasuk Tempo, Rabu lalu seusai memberikan keterangan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Kini, David menduduki kursi Direktur Maritim Timur Jaya.
Selasa lalu KPK memeriksa Tomy dan David berkaitan dengan dugaan perusahaan Maritim mengucurkan dana untuk sebuah yayasan milik Departemen Kelautan. Dalam wawancara dengan Tempo pada Jumat lalu, Rokhmin mengakui departemen yang dipimpinnya pernah menerima sejumlah dana dari pengusaha ini, tanpa merinci jumlahnya. ”Salah satunya dari Tomy Winata. Tapi saya tidak ingat jumlahnya,” ujar Rokhmin kepada wartawan majalah ini.
Tapi hal itu dibantah oleh Tomy. Kepada wartawan yang mencegatnya di gedung KPK, Tomy menjelaskan: ”Tidak ada (aliran dana). Karena emang nggak ada, makanya angka tidak disebutkan,” katanya.
L.R. Baskoro
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo