Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan siap pensiun saat dirinya berusia 58 tahun atau pada 26 November 2023 mendatang. Adapun umur 58 tahun merupakan batas usia mengabdi bagi prajurit TNI, menurut Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya kan ikuti bahwa saya pensiun pada 26 November sesuai dengan kelahiran saya. Ya, sudah. Ya, pensiun,” ujar Yudo Margono saat ditemui di Mabes TNI, Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah pensiun, Yudo mengaku akan menjadi petani. Hal itu lantaran dirinya berasal dari petani. Dan, kata dia, akan menjadi petani lagi di masa rehatnya. “Ya, bertani. Wong sudah pensiun. Saya dari tani, pensiun, ya, bertani lagi,” kata Yudo.
Ia pun enggan menanggapi isu adanya perpanjangan masa jabatan. Itu hak progresif presiden, katanya. “Yang jelas saya siap pensiun pada tanggal 26 November,” ujarnya.
Wacana perpanjangan masa jabatan Panglima TNI memang sempat muncul. Rencana ini menyusul adanya gugatan soal batas usia pensiun anggota TNI ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, opsi perpanjangan masa jabatan memang dimunculkan secara terbuka. Ia mempersilakan Pemerintah mengkaji usulan tersebut.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan pergantian Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, yang akan memasuki pensiun pada akhir 2023, masih dalam proses. Hal itu disampaikannya usai menghadiri upacara peringatan HUT TNI ke-78 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. Terkait opsi perpanjangan masa jabatan, Jokowi enggan menjelaskan secara rinci.
Profil Yudo Margono
Yudo Margono dilantik Jokowi sebagai Panglima TNI pada Ahad, 18 Desember 2022. Sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI itu menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada 21 Desember 2022. Pria kelahiran 26 November 1965, di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ini juga akan menyusul purnatugas bulan depan.
Yudo berasal dari keluarga petani sederhana. Dia mengenyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon dan menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mejayan. Selepas lulus SMA, Yudo mendaftar di TNI AL bersama teman-temannya. Namun dari 12 temannya, hanya dia yang masuk dan diterima di Akademi Angkatan Laut atau AAL. Dia lulus pada 1998.
Jejak Jabatan Yudo Margono
Di lingkungan militer, Yudo Margono memiliki karier yang cukup mentereng. Di awal kariernya, dia sempat menjadi Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351. Rentang 2004 hingga 2008, ia memegang jabatan sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tual. Dia lalu dirotasi ke Pangkalan Angkatan Laut Sorong pada 2008 hingga 2010 dengan jabatan serupa. Dia juga menjadi Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan pada 2015 sampai 2016.
Lalu, ia sempat menjadi Kepala Staf Komando Armada RI Wilayah Barat pada 2016 hingga 2017. Sejak itu, Yudo mulai menempati posisi strategis di lingkungan TNI. Seperti Panglima Komando Lintas Laut Militer pada 2017 hingga 2018, Panglima Armada Barat pada 2018, Panglima Armada I pada 2018 hingga 2019, hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I pada 2019 – 2020. Pada 2020 Yudo Margono menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut.
Pada November 2021, nama Yudo sempat mencuat menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Tapi kala itu, Jokowi lebih memilih Andika Perkasa. Hingga akhirnya pada Desember 2022, Jokowi mengajukan nama Yudo. DPR menyetujui nama tunggal yang diusulkan Jokowi tersebut. Tapi jabatan Yudo tidaklah lama. Dia hanya akan menjabat sampai November 2023. Kendati menjabat kurang dari setahun, Yudo tidak ingin menganggapnya sebagai kendala.
“Dari dulu tidak pernah berpikir masa jabatan berapa lama, berapa panjang kita melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita laksanakan seoptimal mungkin demi negara dan bangsa kata pak presiden,” ujarnya di Istana Negara.
Pendidikan Yudo Margono
Setelah lulus dari AAL pada 1998, Yudo Margono melanjutkan pendidikan militer ke Sekolah Staf Komando TNI AL dan lulus pada 2003. Pendidikan militernya berlanjut pada 2011 di Sekolah Staf Komando Tentara Nasional Indonesia. Tak hanya militer, Yudo juga mengenyam pendidikan sipil. Pada 2013, ia lulus S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana.
Setahun berselang, Yudo berhasil menuntaskan Program Pendidikan Reguler Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Dia lulus S-2 di Universitas Krisnadwipayana pada 2015.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | FAJAR PEBRIANTO | ACHMAD HANIF IMADUDDIN | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Masih Proses Perpanjangan Masa Jabatan Panglima TNI