KESETIAAN caddy yang bernama Shedda ini sungguh meyakinkan. Dia sangat patuh walau diajak berjam-jam berjemur di lapangan golf. Apalagi dia tak butuh makan-minum atau bayaran. Soalnya, Shedda hanyalah sejenis kendaraan elektronik, yang lahir dari perut pabrik Gettig Technologies, di Spring Mills, Pennsylvania, Amerika Serikat. Kendaraan roda tiga ini bisa berjalan tanpa pengemudi. Dengan kekuatan 2,5 daya kuda, Shedda mampu memanggul satu set perlengkapan golf, termasuk botol atau termos mlnum. Tenaga Shedda diperoleh dari batere, yang bisa di-charge kembali. Kemudi Shedda diatur lewat gelombang radio yang terpancar lewat sebuah transmiter sebesar bungkus rokok, yang bisa dicangkolkan pada ikat pinggang pemain golf yang memakai jasanya. Sebuah sensor pada Shedda mampu mengenali posisi transmiter itu. Jika pemancar kecil itu bergerak, sensor akan melaporkannya pada komputer yang ada. Lantas komputer akan memerintahkan mesin bergerak, sekaligus memberikan perintah pada sistem kemudi, agar roda depan terus menguntit ke mana transmiter pergi. Setiap Shedda hanya peka pada satu frekuensi, yakni frekuensi transmiter pasangannya, sehingga kemungkinan Shedda bertabrakan dengan rekannya bisa dihindarkan -- kecuali kalau pemakainya memang sengaja mau berlaga. Shedda juga memiliki sistem sonar. Dengan sonar itu, dia bisa berhenti persis pada jarak 1,25 meter di belakang sang majikan. Pada perut Shedda dipasang stabilisator, yang dikendalikan mikroprosesor. Medan yang tak rata, atau miring, tak akan membuat dia terjungkal. Shedda ditawarkan dengan harga Rp 3,9 juta, dalam keadaan telanjang: tanpa aksesori, tas untuk stik, dan rak minuman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini