Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Cakra 19, organisasi relawan pendukung Joko Widodo atau Jokowi, Andi Widjajanto, mengatakan calon presiden inkumben tidak mencoba mengimbangi program kubu oposisi dengan menyerukan Putihkan TPS. Menurut dia, selama ini, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno atau tim sukses 02 ini tidak pernah menyatakan identitas putih sebagai warna mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak pernah dinyatakan oleh Prabowo maupun Sandiaga, tidak pernah juga dinyatakan oleh BPN (tim sukses Prabowo - Sandiaga). Baru Pak Jokowi lah yang mengatakan putih itu kami,” kata Andi ditemui Tempo di Senayan City, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019.
Jokowi, saat kampanye di Dumai, Riau, menyerukan kepada pendukungnya agar memakai baju putih pada hari pencoblosan. Jokowi beralasan baju putih untuk mencocokkan dengan warna yang dia dan Ma'ruf Amin kenakan dalam foto yang terpampang di surat suara.
"Jangan lupa saya ingatkan 17 April itu kita pakai baju putih, karena yang mau dicoblos bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," kata Jokowi dalam orasi di kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, Selasa, 25 Maret 2019.
Andi menyebut selama ini justru mengetahui bahwa identitas yang coba dibangun oleh kubu 02, adalah baju biru dan celana cokelat. Menurut dia, hal itu tercermin dari program diskusi Prabowo - Sandiaga setiap pekan yang diberi tajuk Rabu Biru. Serta pakaian Sandiaga yang kerap mengenakan baju biru dan celana cokelat.
Sedangkan Jokowi, kata mantan Sekretaris Kabinet ini, memang membangun citra baju putih sesuai dengan apa yang ada di surat suara. Baju putih ini ia sebut kurang lebih sama dengan strategi baju bermotif kotak-kotak yang menjadi ciri khas Jokowi pada Pilpres 2014.
“Jadi gerakan Putihkan TPS itu mirip dengan dulu kotak-kotak lah. identitas kotak-kotak dan sekarang identitas utamanya putih,” kata dia.
Seruan putihkan TPS, pernah disampaikan secara terbuka dalam aksi Apel Siaga Umat untuk Pemilu Bersih, Jujur, Adil, dan Tanpa Kecurangan, yang digelar Forum Umat Islam (FUI) di depan kantor KPU, Jumat, 1 Maret 2019. Sekretaris Jenderal FUI Al Khaththath menyerukan agar pada hari-H pencoblosan massa aksi simpatisan FUI mengenakan baju putih ketika pergi ke TPS. FUI selama ini mendukung Prabowo.
Hal ini dikonfirmasi oleh juru bicara Alumni 212, Novel Bamukmin, yang menyebut pakaian putih sudah lekat dengan mereka. FUI yang ia sebut juga menginduk pada Alumni 212, menurutnya sudah sejak lama menyerukan hal serupa. “Kami alumni 212 yang selalu membuat acara selalu putih,” ujarnya kepada Tempo, Rabu 27 Maret 2019.