Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Calon jemaah haji Indonesia yang tertunda keberangkatannya karena hamil tahun ini dapat diberangkatkan haji pada tahun depan. Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris, mengatakan hal ini usai melepas keberangkatan rombongan jemaah haji kloter 50 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengatakan calon jemaah haji yang sudah terdaftar berangkat pada 2024, namun menunda keberangkatannya karena hamil, dapat diberangkatkan haji pada tahun 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ada satu orang yang tunda berangkat dari kloter 50. Tunda tahun ini jadi tahun depan karena kebetulan hamil. Dan ini adalah pilihan karena yang bersangkutan itu sudah menikah selama 15 tahun, belum pernah hamil, dan baru tahu hamil anak pertama saat menjelang keberangkatan sehingga memilih untuk menunda keberangkatannya," kata Haris, Jumat, 24 Mei 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Haris menjelaskan ada perbedaan antara gagal berangkat dengan tunda berangkat. Ia mengatakan tunda berangkat tahun ini bisa diberangkatkan tahun depan.
Haris menceritakan, jemaah kloter 5 yang mengalami tunda berangkat sudah memasuki usia kehamilan lebih dari 26 minggu. Sedangkan usia kehamilan yang masih layak naik pesawat tidak lebih dari 26 minggu.
"Karena memang hamilnya sudah lebih dari 26 minggu. Karena untuk batasan hamil yang masih bisa berangkat atau layak terbang adalah yang 14 minggu ke atas atau 26 minggu ke bawah," tutur Haris.
Ia mengatakan bahwa kuota dari jemaah yang menunda keberangkatannya akan diisi oleh calon jemaah yang terdaftar pada kuota cadangan. "Kami isi dari cadangan, nanti kami akan naikkan menjadi porsi berangkat. Sehingga kami menghindari adanya open seat," ujar dia.
Sebanyak 360 jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 42 Embarkasi Solo (SOC-42) tiba di Madinah. Kehadiran jemaah Indonesia asal Kabupaten Kendal ini sekaligus menutup proses kedatangan jemaah gelombang 1 di Madinah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Ali Machzumi mengatakan, jemaah haji kloter terakhir pada fase keberangkatan gelombang I mendarat Jumat pagu di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) dan tiba di hotel Madinah pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Alhamdulillah hari ini jemaah haji terakhir gelombang I sudah mendarat. Keberangkatan jemaah ini sempat mengalami keterlambatan kurang lebih tujuh jam. Namun jemaah dalam keadaan sehat," kata Ali.
Hingga Jumat, jemaah gelombang I yang sudah tiba di Madinah sebanyak 88.978 jemaah yang tergabung dalam 228 kloter. Sementara 123 ribu jemaah akan diterbangkan dalam fase gelombang II dengan tujuan Jeddah.
Jemaah haji Indonesia gelombang II juga sudah tiba di Kota Mekkah. Kedatangan perdana gelombang II ditandai dengan kedatangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 27 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-27) di Hotel Menara Al-Mena Makkah, pada Jumat pukul 05.30 WAS.
"Alhamdulillah Daerah Kerja (Daker) Makkah per hari ini sudah menerima 76 kloter dari Madinah, dan mulai menerima kedatangan jemaah gelombang ke-2 dari Jeddah," kata Kepala Daker Makkah Khalilurrahman.
Layanan akomodasi disiapkan di lima wilayah yaitu, Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy. Khalilurrahman mengatakan ada 170 hotel yang telah disiapkan. Sejumlah layanan ramah lansia sudah disiagakan untuk menyambut para jemaah.
"Khususnya, bagi jemaah lansia, kami sudah menempatkan kamar-kamar yang dekat dengan lift agar mempermudah mobilitas mereka. Selain itu, kita juga menyiapkan menu khusus bagi lansia," tutur Khalilurrahman.