Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita di Balik Prabowo Reshuffle Kabinet Belum Genap 4 Bulan Berkuasa

Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet saat pemerintahannya belum genap empat bulan. Mengapa Mendiktisaintek Satryo mengundurkan diri?

22 Februari 2025 | 08.07 WIB

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Oktober 2024. Satryo menjadi sorotan publik setelah didemo ASN kementeriannya. Aksi itu digelar atas pemecatan salah satu pegawai Kemendiktisaintek, Neni Herlina, oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Pemecatan itu disinyalir dilakukan tanpa prosedur dan alasan yang jelas. Tempo/Subekti
Perbesar
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Oktober 2024. Satryo menjadi sorotan publik setelah didemo ASN kementeriannya. Aksi itu digelar atas pemecatan salah satu pegawai Kemendiktisaintek, Neni Herlina, oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Pemecatan itu disinyalir dilakukan tanpa prosedur dan alasan yang jelas. Tempo/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat pada Rabu, 19 Februari 2024 di Istana Negara, Jakarta. Sebanyak enam pejabat yang dilantik, terdiri dari satu menteri serta lima kepala dan wakil kepala badan. Satu menteri yang dirombak atau terkena reshuffle adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).Satu atau dua hari sebelumnya, media sudah mendengar adanya reshuffle kabinet tersebut dengan beberapa prakiraan nama-nama menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam reshuffle kabinet pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih yang belum genap 4 bulan ini, Prabowo melantik akademisi, Brian Yuliarto untuk menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. Reshuffle ini dilakukan setelah lebih dari 100 hari pertama kabinet Prabowo bekerja. Beredar kabar sejak Rabu pagi, 19 Februari 2025 bahwa Satryo yang akan menjadi sasaran reshuffle. Pada sore harinya, Prabowo langsung melantik Brian sebagai Kemendiktisaintek di Istana Negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, Satryo kerap mendapat sorotan masyarakat, terutama saat konflik internal di Kemendiktisaintek beredar luas di media sosial. Sorotan juga terjadi saat Kemendiktisaintek dikabarkan tidak akan mencairkan tunjangan kinerja (tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah ditunda sejak 2021.

Awal mulanya, nama Satryo ramai diperbincangkan setelah menimbulkan polemik atas pemecatan yang dilakukannya terhadap salah satu ASN di Kemendiktisaintek, Neni Herlina.

Ratusan pegawai Kemendiktisaintek yang tergabung dalam Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti melakukan aksi damai "Senin Hitam". Aksi itu digelar menyikapi pemecatan Neni Herlina yang disinyalir dilakukan tanpa prosedur dan alasan yang jelas. Sebelum dipecat, diketahui Neni menduduki posisi Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga. 

Neni yang juga hadir dalam aksi itu menyatakan pemecatan atas dirinya terjadi pada Jumat sore, 17 Januari 2025. Neni menuturkan, Satryo kala itu mendatangi dirinya ke ruangannya dan langsung memintanya untuk angkat kaki saat itu juga. Ia sendiri mengaku bingung kenapa dirinya tiba-tiba dipecat.

“‘Keluar kamu ke Dikdasmen!’ ‘Bawa semua barang-barang kamu!,” ujar Neni menirukan kalimat yang disampaikan Satryo dengan nada tinggi.

Selain kasus Neni Herlina, Satryo juga disorot karena rekaman yang diduga merupakan suara Satryo memprotes pegawai karena air di rumahnya habis. Dalam rekaman yang beredar di media sosial itu, suara yang diduga milik Satryo terdengar kasar dan arogan saat berbicara dengan pegawainya. Ia juga diduga menampar pegawainya setelah itu.
 
Satryo memberikan klarifikasi bahwa rekaman yang beredar di media sosial bukan suaranya. Ia menegaskan bahwa rekaman itu tidak benar. “Itu bukan suara saya,” ucapnya dikutip dari Antara pada Selasa, 21 Januari 2025.

Masalah lainnya dalam Kemendiktisaintek muncul saat mereka menyebutkan bahwa tidak ada anggaran tukin untuk para pegawai kementerian, termasuk dosen pada 2025.

"Kami sudah sampaikan juga oleh Pak Menteri di interview di salah satu TV swasta ya. Jadi, itu belum ada anggarannya," ujar Plt Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang pada 3 Januari 2025.

Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengkhawatirkan pemangkasan anggaran tersebut dapat mendorong perguruan tinggi untuk mencari sumber pendanaan tambahan. Upaya-upaya tersebut mesti dilakukan guna mendukung pengembangan perguruan tinggi setelah dana risetnya dipangkas. "Kalau nggak ada opsi lain terpaksa menaikkan uang kuliah," katanya saat rapat kerja bersama Komisi X di Kompleks Parlemen pada Rabu, 12 Februari 2025. 

Banyaknya masalah yang hadir dalam tubuh Kemendiktisaintek membuat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menuntut pemecatan Satryo. BEM SI menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025, hingga puncaknya 20 Februari 2025.

Salah satu tuntutan dalam aksi tersebut adalah meminta Prabowo mencopot menteri-menteri yang berkinerja buruk. Koordinator Pusat BEM SI Satria Naufal Putra Ansar mengatakan salah satu menteri yang harus dicopot adalah Mendiktisaintek Satryo. “Rombak kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis, khususnya menteri-menteri yang bermasalah, patut dan layak untuk dipecat, adalah Mendiktisaintek,” kata dia kepada Tempo di tengah berlangsungnya aksi.

Nabiila Azzahra, Rizki Dewi Ayu, Salsabilla Azzahra Octavia, dan Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus