HUTAN lindung di Jalan Duta, Kuala Lumpur, rupanya menjadi terminal terakhir bagi sepasang muda-mudi yang tengah dimabuk cinta penduduk menemukan mereka dalam keadaan tidak bernyawa, 20 Oktober lampau. Tidak jauh dari mereka yang mulai gembung itu, secarik kertas dalam plastik ditemukan polisi. Di situ tergores secoret kalimat: ''Mala love Muruga, please forgive us'', tertanggal 26 September 1993. Berdasarkan surat kecil ini, polisi pun mulus melacak alamat mereka. Mala alias Letchumi a/p Palaniandi adalah penghuni rumah susun Ang Seng, Jalan Tun Sambanthan, Kuala Lumpur. Usianya 27 tahun. A/p adalah singkatan anak perempuan dan a/l untuk anak lelaki yang lazim digunakan dalam nama warga Malaysia keturunan India. Menurut laporan Ahmad Latif dari TEMPO, meski jauh dari keramaian, jasad mereka sempat diusik anjing. Misalnya, satu tangan Mala digotong ke mana-mana, yang kemudian dikenali karena masih mengenakan arloji miliknya. Potongan tangan itu lalu disambungkan kembali sebelum jasadnya dikebumikan. Abang si Mala tak mau disebutkan namanya seperti dilaporkan koran Utusan Melayu pekan lalu, membenarkan bahwa adiknya menghilang sejak dua minggu lampau. Tapi, selain sekadar urusan cinta, sejauh ini belum terungkap apa motif sebenarnya yang membuat mereka seakan kompak tewas bersama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini