SEBUAH serial film kartun di layar kaca bikin sewot penduduk Amerika Serikat. Sebab, di Morraine, Negara Bagian Ohio, ada kejadian seorang anak berusia lima tahun membakar rumahnya, sampai menghanguskan adik perempuannya. Si bocah tenang saja mengaku bahwa apa yang dilakukannya disebabkan oleh menyimak tayangan film kartun itu. Seantero Amerika pun geger. ''Anak itu bilang, dia membakar rumah setelah menonton film kartun Beavis & Butt-head,'' kata Harold Sigler, kepala pemadam kebakaran di kota itu. Ucapan Sigler segera menghiasi hampir semua koran di AS. Sebab, film kartun yang ditayangkan MTV sejak tahun silam ini memang tengah jadi pembicaraan publik. Bahkan, majalah Newsweek edisi lokal mengangkatnya sebagai laporan utama pertengahan Oktober lampau. Beavis dan Butt-head adalah nama dua remaja pelakon film kartun tersebut. Keduanya berperangai brutal. Suka memaki, membakar, dan gemar menganiaya hewan. Misalnya, mereka berandai-andai menaruh petasan di pantat kucing. ''Apa yang bakal kejadian jika sumbunya disulut?'' kata mereka. Lima hari kemudian ternyata ada pemirsa yang keracunan obrolan tokoh kartun itu, yakni di Kota Santa Cruz, California, dan membinasakan seekor kucing yang tidak berdosa. Ini mengundang banyak protes. Yang paling serius datang dari Dick Zimmermann, manajer stasiun TV yang pensiun setelah menang lotre 10 juta dolar AS lima tahun silam. ''Yang membuat saya kesal, Beavis & Butt-head mempromosikan perbuatan kriminal, dan saya khawatir dampaknya bagi anak- anak,'' ujarnya kepada Bambang Harymurti dari TEMPO. Ia mengaku membuka nomor telepon khusus untuk melakukan kampanye antiserial kartun yang satu ini sejak tiga bulan lalu. ''Sejak itu kami telah menerima 6.000 keluhan dari orang tua di seluruh dunia,'' tuturnya. Sementara itu, pihak MTV menyatakan tak bertanggung jawab atas kejadian nahas tadi. ''Film kartun itu dirancang untuk remaja dan pemuda yang jadi pemirsa utama kami,'' kata Carole Robinson, Senior Vice President MTV. Ia menyesalkan tragedi di Morainne itu dan berjanji menghapuskan adegan yang menyebut- nyebut soal api. Ini jelas suatu kemenangan bagi Zimmermann. ''Tapi jangan keliru, saya tetap mendukung amandemen pertama konstitusi, jadi tidak ingin adanya sensor,'' katanya. Yang diinginkannya ialah kesadaran pemirsa akan bahaya film ini buat anak-anak. ''Sebab, penayangannya tiap pukul tujuh malam, selain pukul 11 malam dan pukul dua pagi,'' katanya. Dan begitu tahu bahwa siaran MTV kadang-kadang ditayangkan pula di Indonesia, Zimmermann menggeleng-geleng. ''Saya prihatin mendengarnya,'' katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini