Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mencatat, hingga Selasa, 18 Maret 2025 pukul 09.00 WIB, terjadi banjir yang masih menggenangi di 29 RT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Wilayah yang terendam itu berada di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” kata Yohan seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data yang diterima Tempo, curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa kali menjadi penyebab banjir kali ini. Secara rinci, berikut merupakan data wilayah yang masih tergenang menurut data BPBD Jakarta:
Jakarta Barat, terdapat 2 RT yang terdiri dari:
Kelurahan Rawa Buaya 2 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke
Ketinggian: 35 sentimeter
Jakarta Selatan, terdapat 4 RT yang terdiri dari:
Kelurahan Pejaten Timur 4 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Ketinggian: 135 sampai 195 sentimeter
Jakarta Timur, terdapat 23 RT yang terdiri dari:
- Kelurahan Lubang Buaya 1 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter
Ketinggian: 30 sentimeter
- Kelurahan Bidara Cina 3 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Ketinggian: 160 sampai 175 sentimeter
- Kelurahan Kampung Melayu 4 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Ketinggian: 160 sentimeter
- Kelurahan Balekambang 3 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Ketinggian: 130 sampai 170 sentimeter
- Kelurahan Cawang 7 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Ketinggian: 30 sampai 230 sentimeter
- Kelurahan Cililitan 2 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Ketinggian: 230 sampai 250 sentimeter
- Kelurahan Cipinang Melayu 3 RT
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter
Ketinggian: 30 sampai 40 sentimeter
Yohan mengatakan saat ini pihaknya tengah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan. Selain itu, BPBD berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait serta stakeholder lainnya untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.
Yohan juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dia mengatakan, apabila sedang mengalami situasi darurat, masyarakat dapat segera menghubungi nomor telepon 112. “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ucap dia.