Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Dampak Ekonomi, Alasan Pemerintah Izinkan Zona Merah New Normal

"Apabila dampak ekonomi tinggi meskipun daerahnya merah, bisa dibuka untuk sektor esensial. Asal tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Wiku.

10 Juni 2020 | 16.04 WIB

Dampak Ekonomi, Alasan Pemerintah Izinkan Zona Merah New Normal
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan faktor ekonomi menjadi salah satu pertimbangan utama pemerintah dalam membuka suatu wilayah atau new normal di tengah Pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski telah diberi zonasi warna sesuai status penularan di masing-masing daerah, namun keputusan penerapan new normal di daerah tersebut akan juga didasarkan pada aktivitas ekonominya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mencontohkan apabila daerah dengan status merah dan dampak ekonominya rendah, maka pemerintah akan memberi rekomendasi penutupan sementara.

"Sedangkan apabila dampak ekonominya tinggi meskipun daerahnya merah, bisa dibuka untuk sektor-sektor yang esensial. Asal tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Wiku saat memberi laporan kepada Presiden Joko Widodo di Kantor Pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juni 2020.

Pun halnya juga dengan status daerah hijau. Apabila ada dampak ekonomi tinggi di daerah tersebut, maka otomatis kegiatan di daerah tersebut dijalankan secara normal. "Penerapan protokol kesehatan tetap kunci utamanya," kata Wiku.

Wiku mengatakan sektor ekonomi memang menjadi yang paling dulu dibuka selama pandemi ini berlangsung. Apabila kinerjanya baik dan terkendali, Wiku mengatakan pemerintah akan mulai bisa membuka sektor selanjutnya.

Pencegahan dan penanganan kasus disebut Wiku tak bisa berjalan sendiri. Selain terus menambah upaya pencegahan dan pelacakan kasus-kasus baru, pemerintah juga harus memastikan bahwa ekonomi di dalam negeri tak mati.

"Untuk itu supaya tidak terpapar oleh Covid-19 dan supaya tidak terkapar oleh PHK, dua hal ini harus berjalan paralel," kata Wiku.

 

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus