Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Danny Pomanto Wali Kota Makassar Diundang Khusus Jokowi Hadiri World Water Forum di Bali, Ini Profilnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto satu-satunya wali kota di Indonesia yang diundang Jokowi menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali. Ini profilnya.

21 Mei 2024 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto menjadi satu-satunya wali kota di Indonesia yang diundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 di Denpasar, Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Danny Pomanto dipercaya menjamu para delegasi negara peserta WWF 2024 Welcoming Gala Dinner di Festival Park Garuda Wisnu Kencana, Ahad malam, 19 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini menjadi suatu kebanggaan bagi Pemerintah Kota Makassar karena tidak banyak yang bisa mendapatkan kesempatan ini," kata Danny Pomanto.

WWF merupakan Forum yang diprakarsai World Water Council (WWC). Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dalam gelaran yang diselenggarakan di Denpasar pada 18-25 Mei 2024 tersebut. Diketahui, Welcoming Gala Dinner akan dihadiri 2.500 orang, terdiri dari 500 orang VVIP dan VIP di GWK Cultural Park, serta 2.000 undangan lainnya di GWK Lotus Pond.

Total ada 15 anggota perwakilan terpilih delegasi United Cities and Local Government (UCLG) untuk WWF ke-10 di Bali. Empat diantaranya dari Indonesia, termasuk Danny Pomanto, lalu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Jenderal UCLG Asia-Pasific Bernadia Irawati Tjandradewi, dan Eksekutif Asisten UCLG Asia-Pasific Aldrin Chandra Rusdiyanto.

Profil Danny Pomanto

Danny Pomanto merupakan politikus sekaligus arsitektur asal Makassar, Sulawesi Selatan. Pria kelahiran 30 Januari 1964 berakar dari keluarga sederhana dan tanpa latar belakang pejabat tinggi. Ayahnya, Buluku Pomanto, hanya seorang Pegawai Negeri Sipil atau PNS. Sedangkan ibunya, Aisyah Abdul Razak, ialah guru. Kedua orang tuanya itu asalnya dari Gorontalo.

Danny tercatat menempuh pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi di tanah kelahirannya. Adapun riwayat pendidikannya yaitu lulusan SD Lanto Daeng Pasewang (1970-1975), SMP Negeri 5 Ujung Pandang (1976-1978), SMA Negeri 1 Ujung Pandang (1979-1981), dan alumnus Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin atau Unhas (1989).

Karier politik Danny Pomanto dimulai pada Pilkada 2011 kala mencalonkan diri sebagai kandidat Gubernur Gorontalo. Namun ia tak lolos. Kegagalan di tanah leluhurn tak membuatnya kapok. Pada 2013, ia mencoba peruntungan di Pilkada Kota Makassar. Maju sebagai calon wali kota, Danny berpasangan dengan Syamsu Rizal dan diusung oleh Partai Demokrat dan PBB.

Sebagai anak daerah, Danny dinilai lebih memahami kondisi Kota Daeng, julukan Makassar. Terbukti perolehan suaranya mencapai 182.484 atau 31,18 persen. Danny-Syamsu mengungguli sembilan pasangan lainnya, dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar periode 2013-2018. Setelah menjabat satu periode, Danny Pomanto maju lagi di Pilkada Kota Makassar 2018.

Saat itu dia berpasangan dengan Indira Mulyasari. Namun pasangan ini gagal ikut kontestasi lantaran diskualifikasi oleh Mahkamah Agung. Lawannya, Munafri Arifuddin-A Rachmatika Dewi menggugat keputusan KPU Makassar atas penetapan pasangan Danny-Indira tersebut. Kasasi yang diajukan KPU ditolak Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar.

Dalam putusan tersebut, KPU Makassar diperintahkan mencabut keputusan penetapan pasangan Danny – Indira. Pilkada Kota Makassar akhirnya dilangsungkan dengan calon tunggal alias melawan kotak kosong. Namun, Pilkada 2018 itu dinyatakan gagal. Lebih dari separuh pemilih yang datang, memilih kotak kosong. Sementara 47 persen lainnya golput.

Pemilihan pemimpin kota pun ditunda hingga Desember 2020 antaran pada 2019 digelar Pilpres. Danny Pomanto pun kembali maju pada Pilkada 2020 itu. Dia berpasangan dengan Fatmawati Rusdi, melawan tiga pasangan lainnya. Danny-Fatmawati menang dengan suara mencapai 41,3 persen. Dia resmi menjabat sejak Februari 2021.

Penghujung Agustus 2023, Danny Pomanto yang merupakan kader Partai NasDem, pindah haluan dan berlabuh ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kala itu dia mengklaim dirinya selalu menerapkan perjuangan rakyat kecil sehingga laik bergabung dengan PDIP. PDIP, kata dia, adalah habitatnya.

“Saya ini anak lorong, ketemu wong cilik, jadi memang alamnya seperti itu (PDIP),” ucap Danny, Senin, 28 Agustus 2023. “Hari ini kita pejuang petarung, saya kira dengan PDIP, saya selalu dalam kehidupan sehari-hari penuh perjuangan."

Selain sebagai politikus, Danny Pomanto juga dikenal sebagai desainer bangunan. Sebagai arsitektur, Danny telah melahirkan banyak karya, antara lain Renovasi Masjid Raya Makassar pada 1999-2005, Proyek Gedung Private Care Center di Rumah Sakit Pusat Wahidin Sudirohusodo, Makassar, hingga Proyek Pengembangan Gedung Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Barombong.

Selain itu, Revitalisasi Kawasan Pantai Losari, Makassar, Desain Masjid Apung Amirul Mukminin di Pantai Losari, Proyek Pembangunan Pantai Akkarena, Makassar, Wisma Negara Centre Point of Indonesia (CPI) di Makassar, Desain Menara Persatuan Sulawesi Tenggara di Kendari, Desain Kantor Gubernur Gorontalo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Masterplan Ambon Waterfront City, Maluku, dan Masterplan Teluk Palu di Sulawesi Tengah.

Danny Pomanto juga merupakan sosok di balik proyek pengembangan Teluk Pacitan di Jawa Timur, pemanfaatan hasil Lumpur Lapindo, pengembangan Tata Ruang Garam di Madura, penyelamatan Pantai Utara Pulau Jawa, pengembangan Pulau Morotai, serta pengembangan pulau-pulau perbatasan Indonesia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | ANDRY TRIYANTO TJITRA | DIDIT HARIYADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus