Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY mengatakan partainya telah diselamatkan dari hal buruk. Hal tersebut diungkapkan SBY menyikapi rencana duet Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Yakin ini rencana Tuhan, dan rencana Tuhan lebih indah dari rencana manusia. Insya Allah kita dapatkan lebih baik di masa depan," kata SBY saat rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, sebagaimana disiarkan kanal Youtube Partai Demokrat, Jumat, 31 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SBY lantas mengatakan Partai Demokrat seperti diselamatkan kendati ditinggalkan Anies dan Nasdem. SBY mengatakan bahwa Demokrat diselamatkan dengan ditinggalkan saat ini, bukan di saat-saat pendaftaran KPU.
"Bayangkan kalau ditikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu dua hari sebelum batas pendafatarn ke KPU. Bayangkan seperti apa? Kita masih ditolong oleh Allah, diselamatkan oleh sejarah. Ini syukur pertama," ujar SBY.
Tak hanya itu, SBY mengatakan bahwa Demokrat diselamatkan oleh Allah SWT, dari sosok calon pemimpin yang tidak dapat dipercaya, tidak amanah.
"Kita rasakan saat ini mereka tidak sidiq, tidak jujur. Tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya, dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janji," katanya.
SBY kemudian mengajak seluruh anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk merenung membayangkan jika saja Demokrat bekerja sama dengan calon pemimpin seperti tersebut.
"Jika tidak sidiq, amanah, enggak komitmen, bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasan besar, akan diapakan?" kata SBY. "Saya kira kita renungkan, ini ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang akan kita pikul."
Tak hanya itu, SBY juga mengatakan bekerja sama dengan mitra koalisi seperti itu bukanlah cita-cita Partai Demokrat.
"Bayangkan kalau di masa depan kita punya mitra koalisi yang tidak tunduk, tidak patuh pada kesepakatan, yang tidak menganggap yang lain, bukan itu koalisi yang ingin kita bangun," kata dia.
Demokrat, kata SBY, ingin membangun kerja sama politik dengan kesetaraan dan keadilan. Maka dari itu, SBY menegaskan bahwa dirinya bersyukur dengan apa yang terjadi.
"Sekali lagi, kalau saya, kita bersyukur, karena mari kita hadapi semua ujian dan cobaan ini, dengan tegar sambil ikhtiar kita cari jalan keluarnya," kata dia.