Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

Kampung pengemis adalah julukan untuk menyebut suatu daerah yang mayoritas penduduknya mengemis. Baik itu yang miskin atau berkecukupan.

14 Agustus 2023 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pengemis. newsgram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengemis memang masih banyak ditemui di jalanan dan sejumlah kota besar Indonesia. Mengutip dari Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kementrian Sosial Indonesia, pada tahun 2012 jumlah pengemis di Indonesia tercatat 178.262 jiwa. Selain itu, pada tahun 2012 Indonesia yang sebelumnya berada di peringkat 15, naik ke peringkat 5 dengan jumlah gelandangan dan pengemis terbesar di dunia. Di Indonesia, ternyata ada beberapa kampung yang menghasilkan pengemis. Mengutip dari berbagai sumber, berikut deretan kampung pengemis di Indonesia:

1. Desa Pragaan Daya, Kabupaten Sumenep

Mengutip dari repository.unair.ac.id, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kampung pengemis di Jawa Timur. Mayoritas penduduk di desa ini memiliki mata pencaharian sebagai seorang pengemis. Bahkan pengemis dari Desa Pragaan tak hanya berasal dari masyarakat miskin, namun juga masyarakat yang hidup berkecukupan. Dilansir dari library.unmer.ac.id, motif masyarakat mengemis adalah budaya secara turun temurun, kualitas SDM yang masih rendah mengakibatkan pola pikir mereka kurang kreatif dan memandang hidup secara sempit.

2. Desa Panglegur, Desa Larangan Tokol dan Desa Branta Tinggi, Kabupaten Pamekasan

Desa Panglegur, Desa Larangan Tokol dan Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan merupakan 3 desa di Pamekasan, Madura yang masuk dalam deretan kampung pengemis. Mengutip dari repository.iainmadura.ac.id, faktor yang mendorong perilaku mengemis di kecamatan Tlanakan adalah kemiskinan. Tidak hanya itu, kondisi sumber daya alam yang gersang, sumber air terbatas, hingga sumber daya manusia yang rendah membuat mereka harus menyambung hidup dengan cara meminta-minta.

3. Desa Penyindangan, Kabupaten Indramayu

Desa Penyindangan, Kecamatan Pecuk, Kabupaten Indramayu adalah salah satu desa pengemis di Jawa Barat. Sebagian besar masyarakat di desa ini bekerja sebagai pengemis di kota-kota besar, tak heran rumah mereka terlihat sepi. Mengemis sudah menjadi budaya sejak 1990-an. Mereka bahkan memperoleh ratusan ribu perharinya hasil dari mengemis.

4. Desa Pagelarang, Kabupaten Banyumas

Desa Pageralang, Kemranjen, Kabupaten Banyumas juga masuk dalam deretan kampung pengemis. Mengutip dari jurnalnasional.ump.ac.id, ada dua faktor yang mendasari masyarakat banyak mengemis di desa ini yakni faktor internal berupa kemiskinan karena ekonomi yang kurang, pendidikan yang rendah sehingga kurangnya keterampilan, serta sikap dan mental yang tidak memiliki rasa malu, dan faktor eksternal yaitu lingkungan dan kondisi geografis.

Pilihan Editor: Dinas Sosial DKI Tangkap Pengemis Bawa Uang Rp 18 Juta 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus