Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Dikritik Megawati, Jokowi: Itu Internal PDIP

Megawati menyindir sejumlah kebijakan pemerintah dalam rapat kerja nasional atau Rakernas V PDIP yang digelar di kawasan Ancol.

27 Mei 2024 | 19.14 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat penutupan Rapat Kerja Nasional V PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Minggu, 26 Mei 2024. Hasil dari Rakernas V PDI Perjuangan yang diselenggarakan dari 24-26 Mei ini seluruh kader Partai menyatakan untuk tetap memilih Mega menjadi ketua umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat penutupan Rapat Kerja Nasional V PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Minggu, 26 Mei 2024. Hasil dari Rakernas V PDI Perjuangan yang diselenggarakan dari 24-26 Mei ini seluruh kader Partai menyatakan untuk tetap memilih Mega menjadi ketua umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari sejumlah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam rapat internal akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya kira itu adalah internal partai, PDI Perjuangan,” kata Jokowi ditemui usai acara inagurasi pengurus Gerakan Pemuda Ansor di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 27 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Megawati menyindir sejumlah kebijakan pemerintah dalam rapat kerja nasional atau Rakernas V PDIP yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, 24-26 Mei 2024. Putri Presiden Sukarno juga menyinggung soal intervensi penguasa dalam putusan 90 Mahkamah Konstitusi soal batas usia kandidat pilpres, yang menjadikan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo.

Megawati mengkritik soal menumpuknya utang pemerintah dalam pidato politik hingga menyinggung kebijakan impor pada acara penutupan. Kader PDIP sempat meneriakan nama ‘Jokowi’, saat Megawati menanyakan siapa yang harus disalahkan dalam kondisi MK saat ini.

Menyitir cendekiawan muslim Indonesia, Sukidi, Megawati menyinggung fenomena kepemimpinan paradoks yang memadukan populisme dan machiavelli di Indonesia saat ini. Megawati menyinggung autocratic legalism yang menjadikan hukum menjadi alat, bahkan pembenar dari ambisi kekuasaan itu.

"Dalam karakternya yang seperti ini, hukum pun dijadikan pembenar atas tindakannya yang sepertinya memenuhi kaidah demokrasi," kata Megawati.

Jokowi tidak diundang dalam Rakernas yang mengambil tema 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang’ ini. Belakangan PDIP juga tidak menganggap Jokowi sebagai kader imbas dukungan terhadap Prabowo di Pilpres 2024.

PDIP dalam rekomendasi Rakernas V meminta maaf ada kader tidak junjung etika serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi.

Jokowi dan Istana berulang kali menekankan tidak adanya intervensi terhadap mahkamah. Meskipun, MK dipimpin oleh Anwar Usman – paman Gibran sekaligus Ipar Jokowi. Putusan sengketa pilpres juga menyatakan tidak ada cawe-cawe Jokowi, namun memberikan catatan etik atas kemenangan Prabowo-Gibran.

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus