Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Dituduh Hendak Rebut Demokrat, Moeldoko: Ini Dagelan Aja

Moeldoko kembali membantah tudingan ingin mengambil alih Partai Demokrat.

3 Februari 2021 | 17.55 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko kembali membantah tudingan ingin mengambil alih Partai Demokrat. Meski begitu Moeldoko mengatakan tuduhan ini seperti lucu-lucuan saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Menurut saya kayaknya ini dagelan aja, kayak lucu-lucuan. Moeldoko mau kudeta, lah kudeta apaan kudeta," kata Moeldoko dalam konferensi pers di rumahnya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Moeldoko mengatakan ia sudah memiliki banyak pekerjaan yang bertumpuk. Ia menyebut dirinya juga bukan siapa-siapa yang dapat menggalang kongres luar biasa (KLB) untuk merebut partai berlambang Mercy ini.

Menurut Moeldoko, setiap partai memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang jelas. Dia pun lagi-lagi menyatakan tuduhan itu lucu.

"Anggaplah begini, saya punya pasukan senjata, Panglima TNI pengen jadi ketua umum Demokrat, emangnya bisa gue todong senjata DPC DPD itu," ujarnya. "Jadi jangan lucu-lucuan begitulah."

Moeldoko mengakui ia memang beberapa kali bertemu dengan sejumlah orang Demokrat. Pertemuan itu diakuinya bertempat di rumah dan beberapa tempat lain. Namun, ia tak merinci di mana saja lokasi pertemuan atau berapa kali pertemuan terjadi.

Dalam pertemuan-pertemuan dengan kader dan eks anggota Demokrat tersebut, ia mengatakan hanya minum kopi. "Saya ini kan ngopi-ngopi aja. Beberapa kali di sini, ya di luar, ya biasa, kerjaan saya bicara kanan kiri," kata Moeldoko.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus